Suara.com - Asisten Pelatih Tim Nasional U-19 Indonesia Miftahudin mengaku jajaran pelatih bingung menentukan siapa saja pemain yang akan diberangkatkan ke Prancis untuk mengikuti turnamen Toulon pada akhir Mei 2017. Sebab, dalam turnamen itu diwajibkan membawa maksimal 20 hingga 23 pemain.
Sementara itu saat ini, ada 30 pemain yang sedang mengikuti pemusatan latihan di Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Itu berarti akan ada dua sampai lima pemain yang tidak akan terdaftar dalam turnamen itu.
Namun, Miftah mengaku bingung lantaran semua pemain yang ikut pemusatan latihan memiliki kemampuan yang bagus. Oleh karenanya, jajaran pelatih bingung menentukan pemain yang akan dibawa.
"Maunya head coach semua tapi kita kena regulasi dibatasi jumlah pemain antara 20, 22 dan 23 yang ditanggung panitia. Biasa dalam turnamen kan ada berapa pemain dan official yang harus dibawa," kata Miftahudin saat ditemui di lapangan Atang Sutrisna m, Cijantung, Senin (24/4/2017).
Baca Juga: Lewat Video, Timnas U-19 Pelajari Kemampuan Brasil
Miftah menambahkan nantinya pemain yang tidak dibawa bukan berarti jelek. Dia pun membandingkan, bahwa skuat Timnas U-19 Indonesia saat ini lebih bagus ketimbang PS TNI U-21 yang berhasil dibawanya menjadi juara di Indonesia Soccer Championship U-21.
"Bukan berarti yang tidak dibawa jelek, bedanya tipis, ketat sekali, ini pengalaman pertama saya menangani timnas tapi jauh lebih bagus ketimbang tim U-21 PS TNI yang pernah saya latih," tambahnya.
Di turnamen Toulon, Indonesia tergabung dalam grup berat bersama Brasil, Republik Ceska, dan Skotlandia. Pertandingan pertama, skuat Garuda Muda akan berhadapan dengan Brasil.