Suara.com - Setelah lebih dari satu pekan, kepolisian kota Dortmund akhirnya berhasil menangkap pelaku serangan bom terhadap tim Borussia Dortmund pekan lalu. Pelaku diketahui bernama Sergej W, berusia 28 tahun.
Aparat tidak menjelaskan kapan dan di mana pelaku berhasil ditangkap. Aparat hanya menyebut jika pelaku tercatat sebagai warga negara Jerman dan juga Rusia.
Keuntungan bisnis diduga menjadi motif pelaku melakukan serangan tersebut. Menurut keterangan, Sergej baru saja membeli 15.000 lembar saham klub dan berharap harganya naik drastis usai serangan bom.
"Jika harga saham Borussia Dortmund mendadak jatuh, maka keuntungan investasi akan berlipat ganda," bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor Kejaksaan Federal.
Aparat sebelumnya terkecoh dengan ditemukannya sepucuk surat di sekitar lokasi ledakan. Surat tersebut menghubungkan aksi tersebut dengan kelompok ISIS. Aparat sempat memfokuskan diri pada kelompok tersebut, sebelum akhirnya menyadari adanya keganjilan dalam kasus itu.
Menelusuri ulang, aparat mengetahui jika Sergej menginap di hotel yang sama dengan pemain Dortmund di rentang tanggal 9-13 April dan 16-20 April. Kamar yang diminta oleh pelaku pun tepat mengarah ke lokasi terjadinya ledakan.
Seperti diketahui, tiga ledakan bom menghantam bus yang membawa tim Borussia Dortmund saat akan berlaga di leg pertama babak perempat final Liga Champions di Signal Iduna Park pada 11 April lalu. Selain menimbulkan kerusakan parah pada bus tersebut, ledakan mengakibatkan salah satu pemain Dortmund, Marc Bartra, terluka dan harus menjalani operasi pergelangan tangan.
Atas aksinya itu, Sergej yang kini berada dalam tahanan terancam hukuman berat dengan dakwaan percobaan pembunuhan serta memicu ledakan yang membahayakan jiwa orang lain. (Soccerway)