Suara.com - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan tidak masalah jika seandainya tim nasional Indonesia U-22 harus absen di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan.
"Jadi atau tidak bermain di ISG bagi kami tidak ada masalah. Pelatih Luis Milla pun berpendapat serupa," ujar Deputi Sekretaris Jenderal PSSI bidang Sepak Bola Fanny Iriawan di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Menurut Fanny, untuk tahun 2017, timnas U-22 fokus ke persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2018 yang diselenggarakan pada 19-23 Juli dan SEA Games 2017 di Malaysia, 19-31 Agustus.
Menuju ke perhelatan tersebut, pelatih timnas U-22 Luis Milla lebih mengutamakan pemusatan latihan (TC) di Spanyol.
Baca Juga: Warga Palestina Tabrak Tentara Israel dengan Mobil, Satu Tewas
"Milla bilang, TC di Spanyol adalah yang terpenting. Dia berjanji mencarikan lawan-lawan bagus untuk timnas di sana, jadi nantinya bisa bertanding dua sampai tiga hari sekali," tutur Fanny, seraya menambahkan polemik keikutsertaan tim nasional di ISG 2017 juga tidak mengganggu mental para pemain.
Di kesempatan yang sama, Fanny menegaskan PSSI mendukung usaha Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang terus memperjuangkan tempat Indonesia di cabang sepakbola ISG.
"Kami menghargai KOI yang selalu mengawal soal ini," ujar Fanny.
Status tim nasional U-22 di ISG, yang bergulir pada 8-22 Mei 2017, memang masih belum pasti. KOI menyatakan kepastian keikutsertaan tim nasional U-22 ikut ISG, bisa diketahui pertengahan April.
"Saat ini kami terus mengusahakan agar Indonesia bisa berkompetisi di sepak bola ISG. Keputusan final kemungkinan keluar minggu kedua April," ujar Juru Bicara KOI Raja Parlindungan Pane ketika berbincang dengan Antara di Jakarta, Rabu (6/7).
Baca Juga: Trump Utus Wapres Mike Pence ke Jakarta pada 20 April
Panitia Pelaksana Islamic Solidarity Games Azerbaijan (AISGOC) sendiri mengumumkan ada delapan negara yang sudah resmi bersaing di sepakbola ISG yaitu Azerbaijan, Turki, Arab Saudi, Kamerun, Maroko, Oman, Palestina dan Aljazair.