Danurwindo: Penguasaan Bola Menjadi Gaya Bermain Indonesia

Reky Kalumata Suara.Com
Sabtu, 01 April 2017 | 13:39 WIB
Danurwindo: Penguasaan Bola Menjadi Gaya Bermain Indonesia
Danurwindo, Direktur Teknik PSSI [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penguasaan bola menjadi gaya bermain Indonesia yang dituangkan dalam kurikulum sepak bola yang disusun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Teknik Tim Nasional Danurwindo.

Namun, Danurwindo menambahkan penguasaan bola yang dimaksud bukanlah sekadar mengoper bola berlama-lama, tetapi mengendalikan permainan untuk mencetak gol.

"Jadi nantinya pemain tahu kapan harus membangun permainan dari bawah, kapan mesti mengontrol lini tengah, kapan beranjak ke depan," ujar dia dalam sebuah diskusi di Tangerang, Jumat (31/3) malam.

Saat ini, kata Danurwindo, rumusan kurikulum yang akan diterapkan di seluruh sekolah sepak bola (SSB) di Indonesia tersebut terus dipertajam walau sudah diujicobakan di beberapa tempat.

Baca Juga: Bicara Persepakbolaan Indonesia, Ini yang Kurang Menurut Milla

Dengan adanya kurikulum, diharapkan filosofi sepak bola Indonesia dapat terbentuk. "Sampai saat ini tanggapan SSB terkait kurikulum cukup positif," tutur Danurwindo.

PSSI memang ingin menerapkan gaya bermain "cara Indonesia" khususnya sejak pesepak bola masih berusia belia.

Menurut Danurwindo, saat yang paling tepat untuk menanamkan teknik bermain dengan cara Indonesia itu adalah ketika pemain berusia 11-14 tahun atau setelah melewati masa bersenang-senang dengan bola di rentang umur 5-12 tahun.

"Karena itu kami juga akan mengusahakan kehadiran para pelatih berkualitas di setiap kelompok umur, sehingga ketika menginjak usia 17 atau 18 tahun, pemain sudah siap," kata dia.

Pelatih tim nasional Indonesia Luis Milla memuji potensi pesepak bola muda nasional. Setelah menyelami dunia si kulit bundar Tanah Air sejak dua bulan lalu, pria Spanyol itu yakin memiliki bakat-bakat alami yang sangat bagus, terutama di sektor gelandang yang dinilainya kreatif. Keunggulan ini yang disarankannya untuk terus dikembangkan.

Baca Juga: Karyanya Disebut Tak Mirip Ronaldo, Ini Komentar Sang Pematung

"Kekuatan Indonesia di pemain tengah dan banyak yang punya akselerasi bagus. Dari sini sebenarnya bisa dibangun sebuah filosofi sepak bola Indonesia. Yang kurang mungkin posisi penyerang, tetapi saya rasa sektor itu bisa diperkuat dengan memberikan porsi bermain lebih banyak untuk pesepak bola lokal di klub," kata Milla. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI