Suara.com - Bek Leicester City Christian Fuchs semakin jengah mendengar kabar tak sedap menyusul pemecatan manajer Claudio Ranieri. Fuchs membantah keras semua kabar bahwa para pemain datang bersama untuk meminta klub memecat Ranieri
Ranieri secara mengejutkan dipecat dari posisinya setelah hanya sembilan bulan setelah memimpin Leicester meraih gelar Premier League. Leicester gagal untuk mengulangi suksesnya di musim lalu dan sempat terancam di zona degradasi.
Kabarnya para pemain yang meminta klub untuk memecat pelatih asal Italia itu dan hal itu sempat membuat pemain mendapatkan ancaman. Namun Fuchs dengan tegas membantah keras spekulasi bahwa ada pemberontakan di ruang ganti.
"Ini benar-benar tidak masuk akal," kata Fuchs seperti dilansir majalah Jerman, 11Freunde. "Saya bisa yakinkan Anda tidak ada pertemuan antara pemain dan pemilik pada hari-hari sebelum pemecatan."
Baca Juga: Firmino Sudah Siap Gantikan Gabriel Jesus Lawan Uruguay
"Tentu saja, pemilik berbicara kepada kami setelah pertandingan tetapi mereka mengambil keputusan pada tingkat ini Sendiri. Mereka adalah pengusaha yang memimpin perusahaan besar, mereka tahu apa yang harus dilakukan."
"Itu terdengar blak-blakan tapi saya akan beritahu Anda, selama 16 tahun saya sebagai pemain profesional, saya telah memiliki 15 manajer yang berbeda," ungkap Fuchs.
"Setelah itu dia [Ranieri] datang ke tempat latihan, menjabat tangan semua orang dan mendoakan kami semua mendapatkan keberuntungan yang baik untuk sisa musim ini," tukasnya. (Scoresway)