Suara.com - Mantan pelatih tim nasional Italia, Cesare Prandelli, mengaku telah menolak tawaran Leicester City untuk menduduki kursi manajer tim.
Prandelli beralasan, dia menolak tawaran tersebut karena mengingat perlakuan Leicester terhadap kompatriotnya asal Italia, Claudio Ranieri.
Seperti diketahui, Ranieri dipecat manajemen The Foxes pada Februari lalu, sembilan bulan setelah membawa Leicester menuai sejarah besar dengan meraih trofi pertama Liga Inggris.
Prandelli sendiri saat ini tengah menganggur. Terakhir dia melatih Desember tahun lalu bersama klub asal Spanyol, Valencia. Itupun dia hanya 10 pertandingan bersama Valencia.
Baca Juga: Omesh Tak Sabar Ajak Anak Kedua Nonton Laga Klub Bola Idolanya
Saat ini, dia membenarkan pernah dihubungi pihak Leicester untuk jadi manajer, namun dengan tegas menolaknya.
"Ada pendekatan (dari Leicester), tapi saya langsung katakan tidak. Anda tidak akan pergi ke tempat seperti itu setelah melihat bagaimana Ranier diperlakukan," kata Prandelli, 59 tahun.
"Manajemen sepakbola adalah pekerjaan yang sangat sulit, tapi indah. Dalam beberapa tahun terakhir ada perubahan besar antara cara pelatih dan pemain berurusan satu sama lain."
"Sebagai contoh, Ranieri yang telah mencapai sesuatu yang mungkin tidak bisa diulang. Seorang pelatih yang menang dengan mengesankan, gelar bersejarah, dan kemudian dibuang setelah beberapa bulan."
"Ketika semua tanggung jawab di pundak satu orang, maka orang itu tidak bisa menahannya. Jika tanggung jawab dibagi dengan klub, direksi, dan para pemain, maka itu akan jadi lebih mudah."
Baca Juga: Minta Kasus e-KTP Diusut Tuntas, Masyarakat Gelar Aksi di HI
"Seorang pelatih hanya perlu menjadi seorang pelatih. Ketika dia diminta melakukan pekerjaan lain, maka akan jadi rumit," papar Prandelli.
Sejak pemecatan Ranieri, Leicester selalu menang di empat laga terakhir mereka di bawah manajer sementar, Craig Shakespeare.
Tidak hanya itu, Leicester pun lolos ke perempat final Liga Champions, dan enam poin di atas zona degradasi Liga Inggris. (Soccerway)