Suara.com - Kamis (23/2/2017), Claudio Ranieri yang musim lalu sukses mengantar Leicester City menjuarai Liga Inggris didepak dari King Power Stadium. Lelaki berusia 65 tahun itu dipecat lantaran dinilai gagal membesut The Foxes musim ini.
Melakoni 25 laga, Ranieri hanya mampu mengoleksi 21 poin. Kenyataan yang membuat sang juara bertahan terancam terlempar dari Liga Inggris musim depan.
Meski posisi Leicester yang kurang menguntungkan di klasemen sementara saat ini yang menjadi alasan pemecatan Ranieri, ada kabar yang menyebut pemecatan dipicu masalah lain. Yaitu merenggangnya hubungan Ranieri dengan sang pemain bintang, Jamie Vardy.
Tiga hari setelah kabar pemecatan itu, Vardy akhirnya buka mulut. Lewat media sosial, pemain yang bersinar atas jasa Ranieri itu membantah jika dirinya menjadi penyebab didepaknya manajer asal Italia dari King Power Stadium.
"Ada spekulasi yang menyebut saya terlibat dalam pemecatan itu. Hal itu tidak benar, tidak berdasar, dan sangat menyakitkan," tulis Vardy di akun Instagramnya, @vardy7.
"Satu-satunya kesalahan kami (para pemain) adalah tampil buruk sebagai tim," tulisnya lagi.
"Saya harap yang terbaik untuk Claudio di masa mendatang. Terima kasih Claudio, untuk semuanya," tulis sang pemain mengakhiri postingannya.
Pemecatan Ranieri menuai kecaman dari banyak pihak. Diantaranya dari manajer Manchester United Jose Mourinho yang mengalami nasib sama saat menukangi Chelsea musim lalu. (Soccerway)