Suara.com - Keputusan Leicester City memecat Claudio Ranieri menyebabkan kesedihan mendalam bagi Gary Lineker, legenda klub itu sekaligus Timnas Inggris. Bahkan, Lineker mengakui menangis setelah mendengar kabar tersebut.
”Ketika mendengar kabar itu, saya langsung menitikkan air mata. Saya menangis untuk Claudio, Leicester, dan dunia sepak bola modern. Pemecatan itu sangat menyedihkan,” tutur Lineker seperti diberitakan Mirror.co.uk, Jumat (24/2/2017).
Menurutnya, para petinggi Leicester City tak menghormati Ranieri. Padahal, dia adalah sosok sentral sehingga klub semenjana itu mampu merajai Liga Inggris musim 2015/2016, menjadi “David” di antara banyak “Goliath”.
Lineker yang kekinian bekerja sebagai komentator sepak bola tersebut menilai, pemecatan pelatih gaek asal Italia itu adalah keputusan panik para petinggi The Foxes.
Baca Juga: Klopp: Pemecatan Ranieri Seaneh Donald Trump Jadi Presiden AS
Sebab, keterpurukan Leicester City di Liga Inggris adalah suatu kewajaran karena kompetisi itu dihuni banyak klub-klub ternama.
“Ayolah, petinggi Leicester harus jujur, apakah mereka merekrut Ranieri agar klub itu selalu juara liga setiap musim? Leicester bisa juara itu karena Ranieri dan situasi aneh musim lalu. Jadi, kalau Ranieri kini dipecat dengan alasan posisi klub terpuruk, itu sangat aneh,” tukasnya.
Untuk diketahui, Ranieri resmi dipecat petinggi Leicester City, Kamis (23/2/2017) malam waktu setempat. Ia dianggap gagal karena anak asuhannya hanya terpaut satu poin dari garis degradasi.
Pemecatan itu dilakukan setelah, sembilan bulan sebelumnya, Ranieri sukses membuat keajaiban dengan menempatkan Leicester City sebagai juara Liga Inggris.