Suara.com - Berakhir sudah kiprah Claudio Ranieri bersama Leicester City. Diboyong ke King Power Stadium untuk menyelamatkan The Foxes dari zona relegasi, kini zona merah menjadi alasan utama manajemen Leicester menyingkirkan dirinya.
Dinilai gagal memenuhi ekspektasi manajemen klub, Ranieri dipecat. Seperti diketahui, dari 25 laga di Liga Inggris, Leicester selaku juara bertahan hanya mengantongi 21 poin dan terjebak di papan bawah klasemen.
Menanggapi pemecatan dirinya, Ranieri mengaku tidak menyangka akan didepak dari King Power Stadium. Hal itu diungkapkannya lewat akun Twitter pribadinya @DonRanieri.
"Sesuatu yang tidak pernah terduga, tapi pada akhirnya semua itu benar," tulis Ranieri.
Claudio Ranieri diboyong ke King Power Stadium pada 13 Juli 2015, menggantikan Nigel Pearson. Di musim pertamanya dari kontrak berdurasi tiga tahun, Ranieri mengguncang dunia.
Ranieri mengantar The Foxes, klub yang di musim 2015/16 merupakan underdog, sebagai juara Liga Inggris dan membawa klub tersebut untuk pertama kalinya berlaga di Liga Champions.
It's something unpredictable, but in the end is right;
— Claudio Ranieri (@DonRanieri) 23 Februari 2017
I hope you had the time of your life#lcfc #Ranieri pic.twitter.com/uOb1Fy1umL
Baca Juga: Djarot Datangi Masjid yang Diisukan Tolak Urus Jenazah Pro Ahok