Dipecat Leicester, Mou Sampaikan Pesan Moral Ini kepada Ranieri

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 24 Februari 2017 | 08:33 WIB
Dipecat Leicester, Mou Sampaikan Pesan Moral Ini kepada Ranieri
Claudio Ranieri (kiri) saat masih memanajeri Leicester City dan Manajer Manchester United, Jose Mourinho [AFP/Anthony Delvin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar pemecatan Claudio Ranieri dari kursi manajer Leicester City turut pula menyita perhatian Manajer Manchester Untied, Jose Mourinho.

Mourinho pun menyampaikan pesan dukungan moral kepada manajer berkebangsaan Italia tersebut. Menurutnya, sejarah yang telah ditorehkan Ranieri bersama Leicester tidak akan pernah terhapus.

Pesan ini disampaikan Mourinho dalam caption foto yang sedang menampilkan mereka berdua yang diunggah ke akun Instagram-nya.

"Juara Inggris dan Manajer Terbaik FIFA dipecat. Inilah dunia sepakbola baru, Claudio. Tetap tersenyum AMICO (kawan--red). Tidak ada orang yang bisa menghapus sejarah yang kamu tulis," demikian caption yang ditulis Mou--sapaan akrab Mourinho.

Baca Juga: Manajer Yamaha MotoGP Ungkap Perubahan Performa Motor Tahun Ini

Keputusan pemecatan Ranieri disampaikan pihak Leicester melalui situs klub pada, Kamis (23/2/2017) malam waktu setempat.

Petinggi The Foxes memutuskan memecat mantan pelatih Juventus itu sembilan bulan setelah membawa Leicester juara Liga Inggris musim lalu, lantaran hasil buruk di kompetisi Liga Inggris musim ini.

Hingga pekan ke-25 Liga Inggris musim ini, Leicester hanya satu tingkat di atas batas terakhir zona degradasi.

Jamie Vardy dan kawan-kawan hanya unggul satu poin dari Hull City yang menempati urutan ke-18--batas terakhir zona degradasi--dengan koleksi 20 poin.

Baca Juga: Ronaldo 'Pamer' Mobil Seharga Rp28 M, Madrid Kalah

"Ini keputusan tersulit yang pernah kami ambil sejak mengambil alih kepemilikan Leicester City," ujar Wakil Presiden Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, dalam situs klub.

"Tapi kita berkewajiban untuk menempatkan kepentingan jangka panjang klub di atas semua rasa sentimen pribadi, tidak peduli seberapa kuat kemungkinan sentimen pribadi itu ada."

"Bukan menjadi harapan kami sukses di musim lalu bisa diulang musim ini. Bertahan di Liga Inggris adalah target utama kami sejak awal musim. Kita sekarang dihadapkan untuk mencapai target itu," lanjutnya.

Musim lalu persepakbolaan dunia dibuat terkejut dengan prestasi The Foxes. Tak ada yang menyangka jika klub yang bermarkas di King Power Stadium itu bakal mampu mengalahkan pesaing-pesaing seperti MU, Chelsea, Liverpool, atau Manchester City dalam perburuan mahkota Liga Inggris.

Atas prestasi tersebut, pada 9 Januari lalu, bertempat di markas besar FIFA di Zurich, Swiss, Ranieri pun dianugerahi Pelatih Terbaik Dunia 2016, mengalahkan Zinedine Zidan (Real Madrid) dan Fernando Santos (Timnas Portugal).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI