Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana mendata pesepakbola keturunan Indonesia yang tersebar di belahan bumi Eropa dan Qatar. Pendataan ditujukan untuk proses naturalisasi pemain yang bersangkutan.
Dalam pendataan tersebut, Kemenpora akan dibantu Kementerian Luar Negeri yang ditugaskan berkomunikasi dengan duta besar Indonesia yang berada di beberapa negara Eropa dan Qatar.
Nantinya, data itu diserahkan pada PSSI sebagai tindak lanjut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan pemerintah membantu induk sepakbola tertinggi di Indonesia itu dalam meningkatkan prestasi.
"Kami akan kirimkan surat kepada menteri luar negeri agar beliau mau membantu mengirim surat kepada duta besar yang ada di Eropa dan Qatar untuk membantu pendataan pemain keturunan Indonesia. Nanti kalau berjalan kami akan serahkan ke PSSI," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, Selasa (17/1/2017).
Baca Juga: Jalani Debut, Tontowi/Gloria Beda Misi di Malaysia Masters
Meski demikian, Kemenpora tidak akan memaksa agar pemain tersebut bisa dinaturalisasi. Kemenpora menyerahkan keputusan sepenuhnya pada PSSI.
"Kami hanya meminta bantuan pendataan bukan membujuk pemain itu. PSSI yang akan menentukan terkait data-data yang sudah terkumpul nanti," jelas Gatot.
Gatot melanjutkan, naturalisasi pemain bukanlah prioritas utama Kemenpora. Namun, jika ada pemain yang memiliki potensi dan diinginkan PSSI, Kemenpora siap membantu.
"Sekali lagi naturalisasi itu bukan prioritas kami. Tapi, kalau ada pemain yang bagus dan ingin menjadi WNI, kenapa tidak?" ungkapnya.
Naturalisasi bukanlah hal baru di sepakbola Indonesia. Saat ini Kemenpora dan PSSI juga sedang memproses pemain Ajax Amsterdam junior atau Jong Ajax, Ezra Walian menjadi WNI. Proses naturalisasi itu tinggal menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Kapasitas Terbatas, PN Jakut Sediakan Speaker Bagi Awak Media