Suara.com - Operator kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC), PT Gelora Trisula Semesta (GTS), berjanji siap melaporkan pertanggungjawaban kegiatan yang digelar kepada pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Ini sangat bagus. Kami sudah melakukannya saat pertengahan musim dan kami akan segera mengirimkan pertanggungjawaban karena kompetisi telah selesai. Tapi penyusunan pertanggungjawaban butuh proses," kata Direktur Utama PT GTS Djoko Driyono di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Meski mengaku akan segera mengirimkan pertanggungjawaban pelaksanaan kompetisi ISC, Djoko Driyono belum menjelaskan dengan detail kapan pihaknya bakal memenuhi permintaan dari Kemenpora.
ISC yang merupakan kompetisi untuk mengisi kekosongan saat PSSI dibekukan ini pada pelaksanaannya memang mendapatkan rekomendasi dari pemerintah. Untuk itu setelah kompetisi usai Kemenpora menagih pihak operator melaporkan semua kegiatan dan pertanggungjawabannya.
"Kompetisi ini berlangsung berdasarkan rekomendasi dari Kemenpora tertanggal 18 April, jadi kami punya hak untuk mengingatkan agar laporan kegiatan untuk segera dilaporkan ke Menpora," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
Pria yang juga Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora menjelaskan selama ini pihaknya juga sudah proaktif dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas sejumlah insiden selama ISC 2016 seperti kejadian konflik di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta antara suporter Jakmania dengan aparat Polda Metro Jaya.
Selain itu, kerusuhan saat pertandingan PSS Sleman melawan Persinga. Pemerintah juga turun tangan terkait dengan validitas sejumlah pemain asing yang sempat menjadi kontroversi atas dasar data dari Save Our Soccer (SOS). Kesemuanya direspon dengan baik oleh GTS dan untuk itu pihaknya meminta pertanggungjawaban terbaik ISC 2016.
Pertanggungjawaban yang diminta pemerintah, kata Gatot diantaranya adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat fair play dari setiap klub, sejauh mana tanggungjawa setiap tuan rumah dalam menyelengarakan pertandingan, sejauh mana perberlakukan FIFA Safety Guidelines bisa diterapkan.
"Kami juga ingin tahu sejauh mana kewajiban financial klub terhadap pemainnya dapat dipenuhi. Selain itu sejauh mana hak siar dapat diterapkan secara konsisten dan transparan. Pertanggungjawaban ini nantikan akan digunakan pemerintah dan PSSI untuk bahan untuk referensi kompetisi musim 2017," tambah Gatot. (Antara)