Suara.com - Mantan penggawa tim nasional Belanda, Rafael van der Vaart, mengaku pernah punya kesempatan bermain di Barcelona. Tawaran itu datang saat dia masih menimba ilmu di akademi sepakbola Ajax Amsterdam di usia 16 tahun.
Namun, van der Vaart rupanya tidak tertarik dengan ajakan bergabung dengan klub asal Katalan itu. Alasannya, dia masih terlalu muda untuk masuk bursa transfer pemain.
Selain itu, kat van der Vaart, saat itu dia masih memegang idealisme untuk membuktikan kualitasnya terlebih dahulu dengan masuk ke tim utama Ajax yang ketika itu dilatih Co Adriannse.
"Barcelona ingin merekrut saya saat usia saya masih 16 tahun," kata van der Vaart kepada Noordhollands Dagblad.
Baca Juga: Jadi Korban Pembunuhan Sadis Pulomas, Bibi Korban Kenang Amalia
"Tapi, saya tidak pernah mempertimbangkan masalah transfer (ketika itu). Saya merasa harus membuktikan kemampuan saya di Ajax terlebih dahulu," lanjutnya.
Van der Vaart memperkuat tim utama Ajax dari tahun 2000 hingga 2005. Setelah itu, dia hijrah ke Jerman dengan memperkuat Hamburg SV. Performa impresifnya mulai dilirik sejumlah klub top Eropa.
Dan pada 4 Agustus 2008, van der Vaart akhirnya bergabung ke Real Madrid, musuh abadi Barcelona. Kariernya bersama klub dari ibu kota Spanyol itu hanya berlangsung dua musim.
Tepatnya di musim 2010/11, van der Vaart memutuskan mencari tantangan baru dengan bermain di Liga Inggris bersama Tottenham Hotspur. Namun, di awal-awal musim 2012/13, van der Vaart kembali ke Hamburg.
Setelah tiga musim di Hamburg, van der Vaart kembali ke ranah Spanyol dengan memperkuat Real Betis. Di Betis, total pemain yang kini berusia 33 tahun itu hanya tujuh kali tampil di ajang La Liga.
Baca Juga: Isu TKA Cina 'Banjiri' Indonesia, Ketua MPR: Tidak Mungkin
Lantas, pada 31 Juli lalu, dia memutuskan hijrah ke Liga Denmark dengan memperkuat FC Midtjylland dan dikontrak selama dua musim. (Soccerway)