Suara.com - Ambisi Real Madrid meraih gelar kedua di turnamen Piala Dunia Antar Klub kian dekati kenyataan. Hal ini setelah Madrid tanpa kesulitan menang atas Club America di semifinal, 2-0, Kamis (15/12/2016).
Bermain di International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang, yang dihadiri lebih dari 50 ribu penonton, tampak jelas America bukanlah lawan sepadan bagi pasukan Zinedine Zidane.
Dari penguasaan bola saja masih kalah jauh dari Madrid; 58%:42%. Begitu juga dalam hal tembakan ke gawang, dimana Madrid membukukan 14 kali tembakan, sedangkan America hanya lima kali.
Madrid yang tampil tanpa sang kapten, Sergio Ramos, dicadangkan, menguasai jalannya pertandingan sejak awal. Pada menit ke-26 Cristiano Ronaldo hampir saja memecah kebuntuan bagi Madrid.
Baca Juga: Evaluasi Kemenangan Timnas Indonesia, Ini Kicauan Suporter
Sayang, sundulan striker yang belum lama meraih trofi individual Ballon d'Or 2016 itu, menyambut umpan Lucas Vazquez dari sisi kanan, masih diselamatkan tiang gawang.
Gol yang ditunggu-tunggu Los Blancos baru tiba di penghujung babak pertama. Adalah Karim Benzema yang membawa juara Liga Champions musim lalu itu unggul.
Berawal dari umpan terobosan Toni Kroos, dengan hanya satu sentuhan, striker berkebangsaan Prancis itu dengan mudahnya membobol gawang wakil Meksiko yang dikawal Moises Alberto Munoz.
Di babak kedua, Madrid tetap mencoba menambah keunggulan. Kerja keras tersebut terbayar di akhir-akhir pertandingan lewat sontekan Cristiano Ronaldo menyambut assist dari James Rodriguez.
Bagi Ronaldo, gol ini memiliki makna khusus. Ini adalah gol ke-500 untuknya sepanjang karier bermain di tingkat klub. Gol profesional pertama Ronaldo tercipta pada tahun 2002.
Baca Juga: Ancelotti: Messi Bisa seperti Sekarang karena Ronaldo
Kala itu, Ronaldo yang berusia 17 tahun, langsung mencetak gol pada debutnya bersama Sporting CP (Portugal) saat melawan Moreirense. Sejak saat itu, Ronaldo terus mengasah kemampuannya mencetak gol.
Kini, dia dikenal sebagai salah satu bomber paling haus gol yang ada di planet bumi.
Sementara itu, di partai final, Madrid sudah ditunggu wakil tuan rumah yang juga juara bertahan Liga Champions Asia, Kashima Antlers. Laga ini akan berlangsung di stadion yang sama, Minggu (18/12/2016).
Jika berhasil menang, maka ini akan menjadi gelar kedua bagi Madrid setelah yang pertama didapat pada tahun 2014.