Suara.com - Setelah lebih dari 40 tahun bungkam, eks pesepakbola tim nasional Inggris, Paul Stewart, akhirnya buka suara terkait pengalaman pilu dan pahit semasa remaja.
Stewart yang kini berusia 52 tahun, mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual. Perbuatan cabul itu dilakukan pelatihnya pada sebuah akademi sepakbola.
Stewart yang enggan mengungkap identitas pelaku, mengatakan menjadi target pencabulan setiap hari selama empat tahun saat usia antara 11 hingga 15 tahun.
Dia menjelaskan, saat itu sangat khawatir menceritakan masalah ini lantaran ada ancaman dari pelaku akan membunuh seluruh keluarganya jika membocorkan aib tersebut.
Baca Juga: Bejat! Demi Dapat Tambahan Uang, Guru Ini Jual Muridnya
Namun, rahasia yang terpendam lama itu akhirnya dia beranikan untuk diungkap setelah membaca kasus serupa yang menimpa eks pemain lainnya, Andy Woodward.
Woorward, 43 tahun, menceritakan pernah jadi korban pencabulan dari pelatih tim mudanya di Crewe Alexander, Barry Bennell, 61 tahun, di tahun 1970-an dan 1980-an.
Sementara itu, Stewart yang pernah bermain di Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Manchester City mengatakan pelaku yang berteman dengan orang tuanya berjanji untuk membuatnya jadi pemain bintang.
"Suatu hari saat berpergian dengan mobil, dia mulai menyentuh saya. Hal itu membuat saya takut setengah mati, tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Stewart.
"Saya mencoba memberi tahu orang tua supaya tidak membiarkan saya dengan dia. Tapi, usia saya masih 11 tahun. Sejak saat itu, dia mulai menjadikan saya sebagai target seksual."
Baca Juga: Perbaiki Hasil, Ini Target Praveen/Debby di Hongkong Open 2016
"Dia mengatakan akan membunuh ibu, ayah, dan dua saudara saya jika membocorkan masalah itu. Dan di usia 11 tahun, tentunya Anda akan menuruti perkataan tersebut," lanjut Stewart.
Stewart menambahkan, peristiwa memilukan ini tak hanya menimpanya seorang. Anak yang saat itu usianya lebih tua darinya juga menjadi korban dari pelaku paedofil tersebut.
"Anak lainnya yang usianya empat tahun lebih tua dari saya juga mengatakan telah jadi korban. Anak tersebut memberi tahu saya setelah kami bertemu saat sudah dewasa," tutur Stewart.