Anaknya Ditelanjangi Suporter yang Marah, Ini Kata Henrik Larsson

Senin, 21 November 2016 | 17:43 WIB
Anaknya Ditelanjangi Suporter yang Marah, Ini Kata Henrik Larsson
Mantan pemain timnas Swedia, Henrik Larsson. [Ian MacNicol/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malang benar nasib putra Henrik Larsson yang bernama Jordan. Dia harus menjadi sasaran kemarahan dan amuk suporter timnya, Helsinborg, gara-gara klub itu dipastikan terdegradasi dari kompetisi papan atas Swedia.

Padahal, Jordan sendiri mencetak gol dalam partai penentuan, leg kedua play-off melawan tim tamu Olympia, itu kemarin. Dia mencetak gol penyeimbang bagi timnya di sisa 8 menit akhir, yang membuat posisi Helsinborg saat itu sempat aman dari degradasi.

Sayangnya, menjelang laga usai, Marcus Mathisen mencetak satu gol lagi bagi Olympia, memastikan skor akhir 2-1 dengan agregat kemenangan 3-2 bagi tim tersebut. Alhasil, Helsinborg yang sudah 7 kali menjuarai Allsvenskan, liga papan atas Swedia, pun kini harus terdegradasi.

Begitu laga usai, suasana di lapangan pun berubah rusuh. Sejumlah suporter tuan rumah Helsinborg merangsek ke lapangan, lalu mengepung dan berusaha menyerang Jordan, sebelum akhirnya mencopot baju pemain berusia 19 tahun itu.

Jordan sendiri terlihat sempat bersitegang dengan setidaknya salah satu suporter dalam kejadian tersebut. Dia kemudian harus diamankan dari lapangan dengan pengawalan petugas. Lantas, bagaimana komentar sang ayah yang juga adalah pelatih Helsinborg?

Menariknya, Larsson sendiri ternyata mengaku tidak menyadari adanya kejadian itu. Meski begitu, dia memastikan akan langsung berlari membela anaknya jika sempat melihat kejadian itu.

"Saya tidak melihat mereka menyerang Jordan. Tapi jika saja saya lihat, saya pasti sudah akan berlari ke sana ke arahnya," ungkap sosok yang pernah bermain untuk FC Barcelona, itu sebagaimana dikutip dari BBC.

"Saya tidak akan lari dari sana (tempat kejadian). Jika mereka (beralih) menghadapi saya, maka mereka harus hadapi saya. Saya sudah pernah dipukuli (sebelumnya)," tutur Larsson pula. [Soccerway]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI