Suara.com - Gelandang Manchester United Ander Herrera mengatakan dua hasil imbang pada pertandingan-pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, melawan Stoke dan Burnley, terasa sangat menyakitkan. Pasalnya dalam dua laga tersebut MU dominan dalam penguasaan bola dan unggul dalam jumlah tembakan ke gawang.
United bermain imbang 0-0 dengan tim promosi Burnley pada Sabtu, meski menikmati 72 persen penguasaan bola dan mencatatkan 37 tembakan ke gawang. Mereka juga mengendalikan permainan saat melawan Stoke pada awal bulan ini, namun gagal meraih tiga angka setelah ditahan imbang 1-1.
Mengapit antara dua hasil imbang di kandang sendiri itu adalah hasil imbang 0-0 di markas Liverpool, dan kekalahan 0-4 di markas Chelsea.
Hasil imbang ketiga United dari sepuluh pertandingan membuat mereka menghuni peringkat kedelapan, dengan 15 angka dari sepuluh pertandingan. Manchester City memuncaki klasemen dengan 23 angka, unggul selisih gol atas Arsenal dan Liverpool.
Herrera mengatakan Burnley semestinya menelan kekalahan besar dengan jumlah peluang yang dimiliki United.
"Kami mengendalikan permainan selama 90 menit. Tidak mencetak gol merupakan sesuatu yang tidak dapat dipercaya," kata Herrera kepada media Inggris.
"Kami tidak memiliki keberuntungan saat ini namun kami harus tetap bermain seperti yang kami lakukan di sini dan saat melawan Stoke, dan mudah-mudahan suatu hari kelak kami bisa mendapatkan hasil yang adil -- 5-0 atau 6-0," sambungnya.
Herrera mendapatkan kartu kuning kedua saat melawan Burnley untuk pelanggaran keras yang dilakukannya. Itu merupakan pertama kalinya pemain Spanyol tersebut diusir keluar lapangan sejak pindah ke kompetisi teratas Inggris.
"Kartu kuning pertama tersangkut pada lutut saya, saya tidak ingin menendang pemain lawan," ucapnya. "(Kartu kuning) yang kedua, saya meluncur. Namun saya tidak ingin mengeluh karena saya tidak ingin diskors untuk lebih banyak pertandingan," tambahnya.
"Satu-satunya hal yang dapat saya katakan adalah saya tidak ingin melakukan pelanggaran-pelanggaran itu. Saya bukan pemain yang kasar. Saya tergelincir." (Antara)