Kongres PSSI Diundur, Agum Gumelar: Saya Sedih

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Minggu, 16 Oktober 2016 | 21:39 WIB
Kongres PSSI Diundur, Agum Gumelar: Saya Sedih
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko (kiri) menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon Ketum PSSI yang diterima Ketua Komite Pemilihan PSSI Agum Gumelar di Jakarta, Senin (5/9) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Pemilihan PSSI, Agum Gumelar, ikut menyampaikan rasa sedihnya dengan keluarnya keputusan FIFA yang menunda dan memindahkan lokasi Kongres PSSI dari Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Oktober, ke Jakarta pada 10 Novemer 2016.

Agum menyatakan rasa sedihnya itu usai menemui dan meminta maaf kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, atas nama masyarakat di Rumah Jabatan Gubernur di Makassar, Minggu (16/10/2016).

"Saya juga ikut sakit. Saya bisa rasakan apa yang dirasakan masyarakat Sulsel, tapi itu sudah keputusan FIFA, sehingga kami dari PSSI tidak bisa berbuat apa-apa," jelasnya.

Untuk kunjungannya ke Makassar hari ini, kata dia, memang tujuan utamanya untuk memberikan penghargaan dan penghormatan bagi seluruh masyarakat Sulsel atas segala sesuatu yang telah dikerjakan dalam rangka persiapan sebagai pelaksana kongres PSSI.

Pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih sekaligus menyampaikan berita yang tidak enak, khususnya bagi masyarakat Sulsel.

"Kongres atas keputusan FIFA akhirnya dilaksanakan di Jakarta tidak di sini (Makassar). Saya memahami apa yang dirasakan masyarakat di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo mengaku sudah legowo terhadap keputusan memindahkan lokasi kongres.

Namun demikian, dirinya mengaku kecewa karena panitia sejauh ini sudah melaksanakan berbagai persiapan untuk menyukseskan kongres yang akan memilih ketua umum PSSI, wakil ketua dan anggota exco PSSI.

Untuk persiapan yang panitia lakukan sejak ditunjuk sebagai tuan rumah kongres PSSI begitu luar biasa sehingga keputusan pembatalan itu begitu mengecewakan.

"Kepentingan bangsa dan negara di atas segala-galanya. Masyarakat Sulawesi Selatan, atau kita tentunya akan legowo, meski tentu merasa kecewa dengan pembatalan itu," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI