Sebanyak 28 Pengurus Klub Desak Perubahan Manajemen Persipasi

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2016 | 01:04 WIB
Sebanyak 28 Pengurus Klub Desak Perubahan Manajemen Persipasi
Pemain Persipasi Bandung Raya (PBR) Waluyo (kanan) menghalau bola dari kaki pemain Sriwijaya FC Zalnando (kiri). Antara Foto /Ari Bowo Sucipto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perwakilan dari 28 klub sepak bola di Kota Bekasi, Jawa Barat, mendesak perubahan pengurus di tubuh manajemen kesebelasan Persipasi.

"Percuma punya stadion bertaraf Internasional, tapi klub sepak bolanya tidak maju," kata Ketua PSSI Kota Bekasi, Mardani, di Bekasi, Selasa.

Perubahan pengurus di struktural Persipasi diharapkan bisa mendongkrak prestasi pemain untuk bersaing dengan klub papan atas di level sepak bola nasional.

Mardani mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan sejumlah pengurus klub sepak bola di wilayah itu dan menyepakati bahwa majamen harus dikelola oleh orang baru yang profesional.

"Soalnya di bawah kepemimpinan Engkus Prihatin, Persipasi tidak ada bisa berbicara banyak untuk menorehkan prestasi maupun mencetak pemain handal," katanya.

Menurut dia, manajemen yang profesional akan membawa Persipasi semakin besar.

Salah satu pertimbangan terkait manajemen yang profesional adalah hambatan pendanaan operasional pascalarangan pemberian dana hibah oleh pemerintah daerah.

"Soalnya klub profesional yang telah berbadan hukum tak lagi diperbolehkan mendapatkan subsidi dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah," katanya.

Salah satu pemilik klub sepak bola di Kota Bekasi, Simon, mengatakan manajemen Persipasi saat ini cenderung egois.

Ia yang pernah menjadi bagian dari Persipasi tak pernah diminta masukan mengenai pengambilan setiap keputusan demi kemajuan Persipasi.

"Orang di manajemen masih kurang paham mengenai sepak bola," katanya.

Pemilik klub lainnya, Boyor, mengatakan hambatan prestasi Persipasi selama ini karena terdapat dualisme kepengurusan, yaitu kubu pimpinan Yulianto dan Engkus Prihatin.

Karena itu, dia meminta agar dua pengurus tersebut mau bermusyawarah demi kemajuan sepak bola Kota Bekasi.

"Jika keduanya dianggap tidak mampu, kami minta saran Wali Kota agar merekomendasikan pemimpin lain," katanya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia, Kota Bekasi, Abdul Rosyad Irwan, mengatakan, bahwa Persipasi adalah milik masyarakat Kota Bekasi.

Dengan adanya fasilitas stadion bertaraf internasional di Jalan Ahmad Yani Bekasi Selatan itu Persipasi harus bangkit.

"Persoalan dualisme harus diselesaikan," katanya. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI