Trauma, Eks Punggawa MU Ini Enggan Kembali Melatih

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 13 September 2016 | 06:05 WIB
Trauma, Eks Punggawa MU Ini Enggan Kembali Melatih
Gary Neville (kiri) saat masih menjabat asisten pelatih dibawah kepemimpinan Roy Hodgson [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gary Neville mungkin tidak akan pernah kembali melatih setelah "dibuang ke laut" oleh Inggris dan menjalani nasib buruk saat dirinya sempat melatih Valencia, ucapnya pada Senin.

Mantan bek kanan Manchester United itu meninggalkan perannya sebagai asisten pelatih timnas Inggris setelah tim itu tampil mengecewakan pada Piala Eropa 2016 pada Juni, dan dipecat setelah hanya mendulang tiga kemenangan dari 16 pertandingan Liga Spanyol saat mengarsiteki Valencia musim lalu.

"Saya selalu berkata "jangan pernah berkata tidak akan pernah," karena cinta saya terhadap sepak bola begitu hebat, namun saya yakin sekali bahwa akan sangat sulit bagi saya untuk kembali melatih karena komitmen saya kepada hal-hal yang begitu berbeda," kata Neville (41) kepada televisi Sky Sports.

"Sekarang saya tidak dapat kembali melatih untuk kurun waktu singkat, lima tahun mendatang, dan realitanya adalah saya tidak ingin melakukannya. Dapat saja menjadi lebih lama lagi bagi saya untuk menjadi pelatih di sepak bola, namun itu bukan kerugian." Neville, yang sekarang telah kembali ke pekerjaan lamanya sebagai komentator Sky dan juga menjadi salah satu pemilik tim liga minor Salford City bersama saudara kandungnya Phil dan mantan rekan-rekannya di United, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Nicky Butt, mengatakan dirinya kecewa untuk meninggalkan FA.

"FA dan (mantan pelatih Inggris) Roy Hodgson berinvestasi dalam diri saya untuk empat tahun dan saya memiliki lama pengalaman paling banyak dari yang pernah saya miliki, namun Anda dibuang ke laut," tambahnya.

"Realitasnya adalah investasi datang melalui kekalahan dan kemenangan. Jalur untuk pelatih-pelatih muda tidak dapat berdasarkan kepada laju kekalahan atau laju kemenangan, sebab Anda selamanya berubah." Mantan bek Inggris Neville mengambil tanggung jawab penuh untuk masa sulit Valencia selama masa kerjanya di klub Spanyol tersebut.

"Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan mendengarkan seseorang memberikan alasan-alasan untuk mengapa mereka gagal, tentu saja terkadang ada alasan-alasan, namun Anda harus menyalahkan diri Anda sendiri," ucapnya.

"Saya tidak dapat pergi ke Spanyol untuk empat bulan, menjadi pelatih Valencia, dan menyalahkan fakta bahwa ada masalah di ruang ganti, saya tidak berbicara bahasanya, kami mendapatkan nasib buruk, dan kami kehilangan sejumlah peluang." "Mengapa? Karena saya tahu saya tidak berbicara bahasa itu (Spanyol) sebelum saya pergi, saya tahu bahwa ada masalah di ruang ganti, saya tahu mengapa mereka memecat banyak manajer dan saya tidak bermasalah dengan hal itu," tutur Neville. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI