Suara.com - Manajer Manchester United, Jose Mourinho, isyaratkan menurunkan Marcus Rashford sebagai pemain inti kala menghadapi Feyenoord Rotterdam di laga pembuka Grup A Liga Europa, Kamis (15/9/2016) atau Jumat dini hari WIB, di De Kuip, Rotterdam, Belanda.
Sinyal ini disampaikan Mourinho usai Rashford tampil memukau saat MU kalah dari rival sekotanya, Manchester City, 1-2, di ajang Liga Inggris, Sabtu (10/9/2016) lalu, di Old Trafford.
Mourinho, yang timnya kalah 1-2 setelah tampil buruk pada babak pertama, melakukan dua pergantian pemain saat turun minum, memasukkan gelandang Andre Herrera dan Rashford, yang langsung memberikan dampak.
Pemain 18 tahun itu mencetak gol yang dianulir pada menit ke-70 setelah tembakannya mengenai Zlatan Ibrahimovic yang berada dalam posisi offside. Meski energi dan kecepatannya tidak mampu menyelamatkan United dari kekalahan, sang manajer memujinya sebagai sosok yang berpotensi mengubah permainan.
"Bagi saya, pertandingan besar berikutnya adalah melawan Feyenoord, dan pada pertandingan selanjutnya ia (Rashford) akan dimainkan," kata Mourinho. "Saya mempercayai dia sepenuhnya. Saya tahu masa depan dia tentu saja akan brilian."
"Biasanya, orang-orang melihat kepada talenta sepakbola, namun kepribadian di level dia sangat penting dan ia memperlihatkannya pada pertandingan terakhir," lanjut Mourinho.
Rashford, yang mencetak gol pada debutnya di Liga Inggris dan Liga Europa untuk United pada musim lalu, sejauh ini merupakan lulusan akademi United yang paling menjanjikan setelah bertahun-tahun.
Pemain muda itu juga mencetak gol dalam tiga menit pada penampilan perdananya sebagai pemain inti Inggris senior saat melawan Australia pada Mei, dan mengukir trigol saat melakukan debutnya untuk Inggris U-21 pada pekan lalu.
Mourinho mengatakan ia memandang Rashford sebagai penyerang "in-and-out," namun mengakui bahwa sang penyerang memberikan jalan keluar yang lebih baik ketika dimainkan sebagai pemain sayap saat melawan City, daripada pemain-pemain sayap murni seperti Henrikh Mkhitaryan dan Jesse Lingard.
"Saya merasa City memiliki kerapuhan di samping dan anak itu dapat memberikan kami manfaat di babak kedua, yang tidak kami dapatkan dari Henrikh Mkhitaryan dan Jesse Lingard pada babak pertama," jelas Mourinho. "Anak itu memberikan kami apa yang sebenarnya kami perlukan pada babak pertama." (Antara/Reuters)