Suara.com - Kelechi Iheanacho masih tidak percaya menjadi pahlawan kemenangan Manchester City dalam "Derby Manchester" di Old Trafford, Sabtu (10/9/2016), atas Manchester United.
Iheanacho diturunkan sebagai starter pada laga ini bukan tanpa sebab. Dia satu-satunya striker murni tersisa yang dimiliki Manajer City, Pep Guardiola.
Hal itu menyusul sanksi yang diterima striker haus gol The Citizen, Sergio Aguero. Kepercayaan Guardiola pun lantas dibayar striker berusia 19 tahun ini dengan mencetak gol kemenangan City di menit ke-36.
Sebelumnya, Kevin De Bruyne membawa City unggul lebih dulu di menit ke-15. Sementara, gol tunggal MU dicetak sang striker, Zlatan Ibrahimovic, tiga menit jelang babak pertama berakhir.
"Ini seperti mimpi yang berubah jadi nyata bermain dalam 'Derby Manchester' dan mencetak gol kemenangan. Saya benar-benar bahagia," kata Iheanacho.
"Ini hari yang luar biasa buat saya dan tim dan juga untuk semua pendukung City. Sebenarnya, saya tak punya ancang-ancang untuk menendang bola, saya tak berpikir itu akan masuk ke gawang," lanjut jebolan akademi sepakboal City ini.
Sementara itu, De Bruyne lega City bisa membawa pulang poin penuh dari kandang lawan. Gelandang asal Belgia ini sempat khawatir City tak mampu mempertahankan keunggulan lantaran MU meningkatkan gempuran di babak kedua.
"Ini laga yang sangat sulit, sangat intensif, dan saya pikir kedua tim telah menunjukkan kualitas masing-masing," kata De Bruyne, 25 tahun.
"Khususnya di babak kedua, itu lebih sulit daripada babak pertama karena MU bermain sangat kuat, banyak melancarkan bola-bola panjang. Tapi, kami bisa mengatasinya dengan baik," pungkas De Bruyne. (Daily Mail)