Suara.com - Lama tak kedengaran namanya, pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi, mengungkapkan siap turun gunung. Hampir dua tahun Lippi menepi dari arena lapangan hijau sejak memutuskan pensiun dari dunia kepelatihan pada 2 November 2014.
Klub terakhir yang pernah dibesutnya adalah Guangzhou Evergande. Selama tiga tahun di klub asal Cina itu, Lippi membawa Guangzhou meraih lima trofi; tiga kali juara Liga Super Cina, satu Piala Cina, dan satu trofi Liga Champions Asia.
Lippi membeberkan, sejatinya hampir kembali ke dunia kepelatihan pada Januari lalu. Ketika itu, pelatih yang membawa tim nasional Italia juara Piala Dunia 2006 ini ditawari mengarsiteki AC Milan oleh Manajer Umum Milan, Adriano Galliani.
Bahkan, proses negosiasinya sudah mendekati tahap kesepakatan kontrak kerja. Galliani mendekati Lippi guna dipersiapkan menggantikan Sinisa Mihajlovic yang gagal membawa I Rossoneri tampil konsisten di paruh pertama musim 2015/16 Seri A Italia.
Lippi pun lantas menghubungi orang-orang kepercayaannya yang selama ini jadi staf di kepelatihannya, untuk mempersiapkan diri kembali terjun ke pinggir lapangan hijau. Namun, Lippi ternyata hanya di 'PHP-in' Galliani.
Pasalnya, pihak Milan tidak jadi memecat Mihajlovic setelah Milan meraih serangkaian hasil baik di paruh kedua musim. Kontan hal itu membuat Lippi kesal, walaupun pada akhirnya sebelum kompetisi selesai, Mihajlovic dipecat dan digantikan Christian Brocchi.
"Saya sudah menyiapkan semua staf saya di rumah dan mengatakan kepada mereka untuk bersiap-siap," kata Lippi, 68 tahun, kepada Corriere Fiorentino.
"Lalu Milan mengalahkan Fiorentina 2-0 di pertandingan pertama setelah jeda musim dingin, dan terus meraih hasil yang baik. Dan akhirnya semua hanya berlalu seperti asap."
"Mereka sebenarnya sudah mencoba membawa saya ke Milan tiga atau empat kali sebelumnya. Tapi saya selalu menolaknya. Saya telah memberi mereka ketersediaan kali ini, meskipun akhirnya tak pernah terealisasi," lanjut Lippi, masih sedikit kesal.
Lebih jauh, Lippi mengungkapkan kini membuka kesempatan kembali melatih di Cina. "Ya, itu benar--berpikir kembali ke Cina. Saya memiliki momen yang baik di Cina--sebuah tantangan yang menarik," pungkas mantan pelatih Juventus ini. (ESPN)