Suara.com - Tak ada tantangan yang mudah di AC Milan. Terlebih ditengah kondisi klub yang tengah paceklik prestasinya.
Peringatan ini disampaikan legenda Milan, Marco Simone, kepada pelatih Milan, Vincenzo Montella. Simone menjelaskan Montella tidak hanya punya beban berat mengembalikan Milan berkancah di kompetisi Eropa.
Satu hal yang tak kalah penting menurut Simone, Montella harus kembali memenangkan hati fans I Rossoneri. Kondisi ini berpangkal pada sepinya Stadion San Siro acap kali Milan bermain kandang.
Hal ini buntut dari buruknya prestasi Milan dalam tiga musim terakhir yang membuat fans setia mereka meradang dan enggan lagi masuk ke Stadion San Siro untuk memberi dukungan.
Milan finis di posisi kedelapan, 10, dan ketujuh dalam tiga musim terakhir di Serie A Italia. Akibatnya, mereka gagal tampil di kancah Eropa, baik di Liga Europa maupun Liga Champions.
Simone, yang dua kali memenangkan trofi Liga Champions dan empat scudetto bersama Milan, mengingatkan bahwa tugas pertama Montella adalah mengembalikan lagi Milan ke kompetisi Eropa musim depan.
Di samping itu, lelaki berusia 47 tahun ini menekankan kepada Montella untuk memberikan permainan yang menarik guna mengembalikan kepercayaan fans I Rossoneri.
"Target minimal AC Milan adalah posisi kelima, karena setelah itu mereka akan lolos ke kompetisi Eropa. Milan harus kembali ke pentas Eropa, tapi juga penting mengembalikan antusiasme fans," kata Simone.
"Milan harus bisa mengirimkan lagi gairah untuk membawa kembali fans ke stadion yang sekarang terlihat hampir sepi di San Siro. Milan harus bisa memberikan permainan yang menarik, walau belum tentu menang, tapi terpenting menghibur."
"Montella telah membuktikan bisa melakukan itu di Fiorentina dan Sampdoria. Dan misi besarnya untuk melakukan hal yang sama musim ini di AC Milan dan memenangkan kembali cinta dari para fans," tutup Simone.
Musim ini, Milan bertengger di papan tengah, peringkat 11, hasil sekali menang dan kalah. Kemenangan Milan didapat di laga pembuka Serie A 2016/17 saat melawan Torino (3-2), 21 Agustus.
Sepekan kemudian, Carlos Bacca dan kawan-kawan harus pulang dengan tertunduk malu setelah ditaklukkan tuan rumah Napoli, 2-4. (Soccerway)