Suara.com - PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 mengklaim dampak ekonomi dari kegiatan tersebut meski baru bergulir setengah musim (17 pertandingan) sudah menembus angka Rp1,7 triliun.
"Angka ini memang cukup mencengangkan. Ini adalah yang tertinggi selama kompetisi sepak bola digelar di Indonesia," kata Direktur Utama PT GTS Joko Driyono di sela pemaparan setengah musim ISC di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Menurut dia, meski kompetisi ini lahir karena keresahan klub setelah kompetisi Indonesia Super League (ISL) tertahan karena ada polemik di tubuh induk organisasi sepak bola Indonesia atau PSSI hingga jatuhnya sanksi dari FIFA, namun semuanya berjalan dengan baik.
Dukungan dari 18 klub termasuk sponsor seperti Torabika, IM3 Ooredoo, Kuku Bima Herbal hingga BTPN Wow itu menunjukkan jika kompetisi sepak bola di Indonesia sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Terbukti hingg Paruh musim pertama pertandingan selalu dipadati oleh penonton.
Tidak hanya itu, berdasarkan catatan dari PT GTS, kompetisi ISC 2016 juga mampu membuka lapangan kerja yang cukup besar yaitu 17 ribu lapangan pekerjaan dari berbagai kategori. Hal ini menunjukkan jika sepak bola mampu membangkitkan ekonomi rakyat.
Memasuki paruh kedua, beberapa inovasi akan dilakukan demi kompetisi yang lebih berwarna. Selaku operator, PT GTS berusaha melakukan terobosan demi kelancaran kompetisi sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Inovasi dimulai dari sistem efisiensi kerja di lapangan, sistem pengawas pertandingan, wasit hingga pendaftaran pemain telah dilakukan secara online. Kami ingin semuanya bisa meraih hasil maksimal demi menyongsong kompetisi berikutnya," katanya.
ISC 2016 bisa dikatakan banyak kejutan. Selain dari dampak ekonomi, kompetisi ini juga menobatkan klub Madura United sebagai juara paruh musim. Klub asal Madura unggul lima poin dengan klub besar di Tanah Air yaitu Arema Cronus yang saat ini berada diposisi dua.
Jika dilihat dari data kompetisi sebelumnya, juara paruh musim berpeluang besar menjadi juara kompetisi. Hanya saja, untuk kompetisi ISC tahun ini sulit diprediksi karena kekuatan tim cukup merata. Dengan demikian, peluang Madura United disusul tim lain tetap terbuka.
Sementara itu, Managing Director PT Torabika Eka Semesta, Goesmawan mengatakan, selaku sponsor utama pihaknya menyakini jika kompetisi ini akan berlangsung dengan sukses. Harapannya, kompetisi ini mampu menjadi modal kebangkitan sepak bola Indonesia.
"Torabika di sini tidak sekedar mensponsori kompetisi, tapi kami juga turut memastikan kompetisi ini dikenal luas dan menjadi kompetisi yang digemari oleh masyarakat sehingga semakin banyak yang memberikan dukungan untuk sepak bola Indonesia," katanya. (Antara)
Wow, Dampak Ekonomi Kompetisi ISC Tembus Rp 1,7 Triliun
Reky Kalumata Suara.Com
Rabu, 31 Agustus 2016 | 20:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI