Suara.com - Tak jelasnya masa depan James Rodriguez di Real Madrid mengundang keprihatinan dari seniornya di tim nasional Kolombia, Faustino Asprilla.
Legenda sepakbola Kolombia itu menuding pelatih Madrid, Zinedine Zidane, sebagai pihak yang patut dipersalahkan atas redupnya sinar kebintangan Rodriguez.
Rodriguez yang dibeli dari AS Monaco pada bursa transfer musim panas 2014 dengan banderol 80 juta euro (sekitar Rp1,1 triliun), mengawali musim perdananya dengan gemilang.
Tak kurang, 17 gol dan 18 assist dari 46 penampilannya di semua kompetisi jadi catatan Rodriguez di musim perdananya bersama Los Blancos.
Nasib nahas lantas menimpa gelandang berusia 25 tahun itu pada musim berikutnya. Cedera paha yang sempat dialami, membuatnya tak bisa berkontribusi banyak untuk Madrid.
Ditambah lagi, pasca tongkat komando dipegang Zidane, menggantikan Rafael Benitez yang dipecat, peraih Sepatu Emas di Piala Dunia 2014 itu tidak lagi jadi bagian dari 'anak emas' Madrid.
Atas kondisi ini, Asprilla berharap tak ada pihak yang menyalahkan. Dia yakin jika Rodriguez diberikan kesempatan lebih untuk bermain, maka kontribusi besarnya untuk Madrid akan bisa dirasakan.
"Jika sekarang dia tidak bisa mendemonstrasikan kualitasnya, itu karena pelatihnya tidak memasukkan dalam rencananya," kata Asprilla kepada Onda Cero.
"James mungkin bisa mengatakan, 'berikan saya tiga atau empat laga beruntun', jika dia tidak cukup baik dan bermain buruk, maka dia boleh dikirim ke tim junior Madrid atau dilepas ke tim lain."
"Ketika dia tiba di Madrid dan saat itu pelatihnya Carlo Ancelotti, James mendapat banyak kesempatan tampil. Itu bukan kebetulan jika dengan Ancelotti dia bermain lebih baik dibanding saat Zidane tiba."
"Karim Benzema telah enam atau tujuh tahun di Madrid dan mereka sempat berencana mengirimkannya pulang ke (Olympique) Lyon. Tapi, dia berjuang dan Madrid bersabar menunggu pembuktian Benzema. Sedangkan James, dia kurang dapat kepercayaan dari Zidane dan dia perlu sedikit mendapat rasa hormat dari Zidane," pungkas Asprilla.