"PSSI Butuh Pemimpin Tegas"

Syaiful Rachman
"PSSI Butuh Pemimpin Tegas"
Pembukaan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu(3/8/2016). [suara.com/Nikolaus Tolen]

Ketum PSSI akan dipilih Oktober mendatang.

Suara.com - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menilai saat ini Federasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI membutuhkan sosok ketua umum yang tegas.

"Saat ini, PSSI butuh sosok pemimpin yang tegas untuk membawa persepakbolaan Indonesia ke arah yang lebih baik," kata Sekertaris Jenderal (Sekjen) BOPI Heru Nugroho di Jakarta, Selasa.

Seperti diketahui, seusai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar 3 Agustus 2016, sejumlah bakal calon ketua umum PSSI mulai bermunculan, dan ada dua nama calon yang kuat yaitu Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang diinisiasi Kelompok 85 dengan beranggotakan lebih dari 90 pemilik suara sah di PSSI.

Sedangkan calon lainnya, yaitu Jenderal Purnawirawan Moeldoko, yang merupakan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dua nama tersebut menurut Heru, pantas melibatkan diri untuk melakukan intervensi yang positif demi perbaikan tata kelola dan reformasi sepak bola nasional.

"Itu amanat presiden yang saya masih ingat, di mana dengan jelas diperintahkan untuk mereformasi sepak bola nasional secara total," ujar dia.

Sebelumnya, menurut anggota Komite Eksekutif PSSI Tony Aprilani, ketua PSSI yang berikutnya harus dapat memenuhi kriteria yang sudah tertera dalam peraturan yang ada. Salah satunya adalah sudah berkecimpung di dunia sepak bola selama lima tahun.

"Calon ketua PSSI harus punya kompetensi, punya waktu yang luang untuk urus PSSI, kemudian dia juga punya kepiawaian dalam mengatur dan mereformasi sepak bola Indonesia agar memiliki tata kelola yang baik. Latar belakang apapun saya rasa tidak ada masalah, yang penting ada waktu," kata Tony, Rabu (3/8) petang.

Senada dengan Tony, Deputi IV Bidang Pengembangan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto pun menyatakan ketua nantinya harus memiliki waktu banyak untuk mengurus PSSI dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

"Kita semua pasti maunya yang kredibel, boleh saja dari manapun, tidak hanya mantan pemain atau pelatih saja, asalkan dia punya pemahaman terhadap sepak bola, tidak merangkap jabatan apapun, serta jangan ada konflik kepentingan," ujar Gatot.

Namun, Gatot menjelaskan Kemenpora tidak ingin campur tangan, dan menyerahkan calon ketum PSSI nantinya dalam mekanime kongres luar biasa PSSI.

PSSI memang sudah mulai membuka pembuakaan calon ketua umum PSSI sejak pelaksanaan KLB-nya pada Rabu (3/8) lalu, namun persoalan teknis pencalonan tersebut belum rampung. Sementara, pemilihan ketua umum sendiri baru akan terlaksana pada 17 Oktober mendatang.

Sementara, beberapa nama calon yang mencuat antara lain Pangkostrad Edy Rahmayadi, Jenderal (Purn) Moeldoko, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono dan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat Glenn Sugita. (Antara)