Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan akan mengawal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) soal tuntutan pendukung fanatik klub sepak bola Persebaya, Bondo Nekat atau Bonek.
"Kami kapasitasnya sebagai penanggung jawab bidang olahraga sesuai undang-undang bisa mengingatkan nanti pada saat kongres untuk konsisten. Ini loh, mereka sempat tanda tangan sehingga suporter yang sempat ketakutan Exco nanti diganti tak usah khawatir, Exco boleh berganti tapi sistem tidak berganti," kata Deputi IV Bidang Olahraga dan Prestasi Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, di depan ribuan Bonek yang berada di Stadion Tugu, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Gatot menyebutkan PSSI memang berniat membicarakan kembali masalah Persebaya dan klub-klub lainnya yang sempat berseberangan dengan federasi sepakbola Indonesia itu.
"Dalam pembukaan kongres, Pak Hinca--Acting President PSSI--menyebutkan akan berembug kembali dan mengundang kembali mereka yang selama ini bersebrangan dengan PSSI," ucap Gatot.
Gatot juga mengimbau pihak-pihak yang selama ini berseberangan untuk mengakui adanya kesalahan di waktu yang lalu-lalu, sehingga tidak menjadi konflik yang berkepanjangan dalam sepa bola nasional.
"Jadi sampaikan kesalahannya, toh 'anak kandung' itu bisa dibina, itu jaminannya," tutur Gatot.
Sebelumnya, dikabarkan PSSI berencana akan memulihkan kembali status tujuh klub yang sempat dicoret dari keanggotaan PSSI, yakni Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Lampung FC, Persipasi Bekasi dan Persewangi Banyuwangi.
Kendati demikian, rencana pemulihan tersebut tidak bisa dilakukan dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar hari ini di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
Namun begitu, PSSI menyatakan akan berusaha mengesahkannya saat agenda kongres mendatang yang rencananya dilakukan pada 17 Oktober 2016.
Seperti diketahui, para Bonek melakukan aksi "Geruduk Ibu Kota" untuk menyampaikan tuntutan mereka langsung pada pejabat PSSI.