Suara.com - Ribuan suporter fanatik Persebaya Surabaya yang dikenal dengan istilah Bondo Nekat atau Bonek mulai beranjak pulang dari Jakarta. Kepulangan para bonek setelah disambangi salah satu Komisi Eksekutif PSSI, Tony Apriliani, di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Rabu (3/8/2016).
Ribuan Bonek dengan sukarela pulang ke daerah masing-masing setelah mendapatkan kepastian telah sahnya surat jaminan bahwa Persebaya dan tuntutan Bonek terkait pengesahan Persebaya akan diagendakan dalam kongres PSSI yang akan kembali digelar pada 17 Oktober mendatang.
"Saya saat ini datang bersama surat yang saya janjikan kemarin dan saat ini suratnya sudah ditandatangani oleh sembilan Komite Eksekutif yang artinya sudah memenuhi syarat sebagai sesuatu yang sah," kata Tony di hadapan ribuan Bonek Mania, Stadion Tugu, Jakarta Utara.
Tony mengatakan surat yang telah ditandatanganinya tersebut merupakan langkah awal untuk "pemutihan" Persebaya dan bisa kembali bermain di persepakbolaan nasional.
"Insya Allah saya juga akan perjuangan ini di kongres mendatang," kata Tony.
Setelah mendengarkan pernyataan salah satu Komisi Eksekutif PSSI tersebut para Bonek akhirnya mau untuk dipulangkan ke daerah masing-masing.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Awi Setiyono, yang hadir di lokasi mengatakan pihaknya telah mempersiapkan 10 unit Bus untuk mengangkut sekitar 1.000 Bonek yang akan pulang hari ini.
"Kami sediakan 10 bus, mereka akan diantarkan ke arah Cikampek dan setelah di sana akan koordinasi ke arah tujuan mereka masing-masing, lalu mereka dikawal empat orang polisi di masing-masing bus dan dikawal mobil patroli dan jika kurang akan kami tambah unit busnya," tutur Awi.
Dari pantauan di lapangan, sekitar seribu orang Bonek mulai diangkut oleh 15 bus dan bergerak dari Stadion Tugu sejak pukul 16.30 WIB untuk diantarkan ke arah Cikampek.
Seperti dikabarkan, kedatangan Bonek ke Jakarta untuk menuntut tiga hal, mendesak PSSI memulihkan status keanggotaan Persebaya, mengakui dan mengikutsertakan Persebaya di kompetisi nasional, dan menanyakan tindak lanjut sengketa perebutan merk dan logo Persebaya yang melibatkan PT Persebaya Indonesia (PTPI) dengan PT Mitra Muda Inti Berlian (PT MMIB).