Prestasi Persipura Anjlok, Pengamat Ini Salahkan Manajemen

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 03 Agustus 2016 | 17:44 WIB
Prestasi Persipura Anjlok, Pengamat Ini Salahkan Manajemen
Pemain Persipura Jayapura, Boaz TE Solossa (kanan), berebut bola dengan pesepakbola Persiba Balikpapan di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Senin (25/7)[Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perekrutan pemain asing yang dilakukan Persipura Jayapura menuai kritik dari pemerhati sepakbola Papua, Robby Maruanaya. Mantan pelatih Perseru Serui ini menilai perekrutan itu terkesan sia-sia dan hanya mengeluarkan dana yang tidak tepat karena hasil dilapangan tidak sesuai dengan harapan publik.

"Bokay Edi Foday, James Koko Lomel dan Thiago itu adalah pembelian yang cuma-cuma, atau sia-sia. Seharusnya diseleksi dalam pembelian pemain. Bukan kita membeli pemain berdasarkan kaca mata sendiri, Tapi melibatkan pelatih, sehingga bisa disesuaikan dengan target tim dan kemampuan sang arsitek dalam meramu tim," papar Robby.

Termasuk, lanjut Robby, pemain-pemain muda yang diorbitkan di Mutiara Hitam seperti M. Tahir dan Osvaldo Hay tidak diseleksi secara ketat berdasarkan jam terbang yang dimiliki pemain.

"Para pemain muda itu paling hanya turun dua sampai tiga kali terlihat bagus, setelah itu penampilan menurun karena belum hadapi kompetisi yang keras seperti Lukas Mandowen dan Yustinus Pae, yang mulai dari kompetisi Divisi III, II, dan I, lalu masuk tim PON kemudian ditarik ke Persipura," katanya.

Robby yang juga pernah menangani Persimi Sarmi dan sejumlah klub sepakbola di tanah Papua menyarankan agar manajemen Persipura merekrut pemain tengah atau gelandang serang yang berpengalaman seperti Lim Jun Sik, Zah Rahan Krangar, Robertino Pugliara dan Gerald Pangkali.

"Percuma kita tahan pemain muda yang belum punya jam terbang, sementara yang berpengalaman dilepas. Ini sama saja meminta pelatih bekerja keras untuk poles pemain, sementara hasilnya hanya untuk jangka pendek. Carilah pemain yang berpengalaman sesuai kebutuhan tim, katanya.

Pada kompetisi TSC 2016, dari 13 laga yang diikuti Persipura semasa dilatih Jafri Sastra, Boas TE Solossa dan kawan-kawan hanya menang lima kali, seri empat kali dan kalah empat kali.

Yang paling menyakitkan di tiga pertandingan terakhir, klub kebanggaan warga Kota Jayapura itu hanya meraih poin satu, hasil imbang 1-1 melawan Persiba Balikpapan, 25 Juli lalu.

Dua pertandingan lainnya, kalah ketika Persipura menjamu Persib Bandung dengan skor 0-2 di Stadion Mandala, Kota Jayapura dan saat bertandang ke markas Persepam Madura United, juga dengan skor sama.

Hasil ini, membuat manajemen mengakhiri kontrak kerja sama dengan Jafri dan merekrut pelatih baru asal Argentina, Angel Alfredo Vera. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI