Suara.com - Legenda sepakbola Argentina, Hernan Crespo, yakin mantan rekan setimnya di Inter Milan, Zlatan Ibrahimovic, layak mendapatkan penghargaan Ballon d'Or.
Hanya saja, Crespo mensyaratkan anugerah itu hanya bisa didapat Ibra, sapaan Ibrahimovic, jika tidak berada satu era dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Seperti diketahui, baik Ronaldo maupun Messi sama-sama disebut sebagai pesepakbola terhebat saat ini. Keduanya, juga saling bersaing mendominasi penghargaan pemain terbaik dunia itu sejak 2008.
Tercatat, Ronaldo sudah tiga kali memenangkan anugerah ini--2008, 2013, dan 2014. Striker Portugal dan Real Madrid ini sangat difavoritkan meraih penghargaan yang sama tahun ini.
Kondisi itu mengacu keberhasilan CR7--julukan Ronaldo--memenangi Liga Champions musim lalu bersama Madrid dan membantu Portugal menjuarai Piala Eropa 2016.
Sementara itu, Messi sudah lima kali memenangi Ballon d'Or dan menjadikannya pemain terbanyak yang meraih penghargaan individual tertinggi di kancah sepakbola dunia tersebut.
Kendati kalah "bergengsi" dibanding Messi dan Ronaldo, namun Crespo tetap menilai Ibra sebagai salah satu striker terbaik dunia.
Penilaian Crespo bukan tanpa alasan. Terbukti, di usia yang sudah 34 tahun, Ibra masih mampu menunjukkan insting tajamnya dalam membobol gawang lawan.
Salah satu contohnya pada debut tidak resminya dalam laga uji coba bersama Manchester United saat melawan Galatasaray, Sabtu (30/7/2016) lalu.
Ibra yang dipasang sebagai starter, langsung membuktikan kualitasnya dengan mencetak gol pembuka MU di menit keempat dalam laga yang berkesudahan 5-2 untuk Setan Merah. Fantastisnya lagi gol itu dilesakkan Ibra lewat tendangan gunting.
"Jangan salah, dia seorang fenomenal. Dia hanya kurang beruntung karena di era yang sama dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Jika tidak, dia akan menjadi pemain terbaik dunia saat ini," tulis Crespo dalam artikelnya di Guardian.
Crespo yang pernah dua musim bermain bersama Ibra sewaktu di Inter--2006 hingga 2008--melanjutkan kekagumannya terhadap striker asal Swedia tersebut.
"Zlatan selalu membantu saya mencetak banyak gol--empat atau lima--dalam latihan, dan saat pertandingan akhir pekan di liga, dia yang selalu mencetak gol," tulis Crespo.
"Saya katakan kepadanya: 'Jika dia memberi umpan kepada saya seperti saat di latihan, maka saya akan jadi top skor!' Lalu, dia hanya tersenyum karena akhirnya dia yang jadi top skor Serie A (musim 2008/09, 25 gol)," pungkas Crespo. (Sport Skeeda)