Suara.com - Bagi para pencinta sepakbola dunia, khususnya penggemar Manchester United, nama Ryan Giggs tentu sudah tak asing lagi di telinga. Dia merupakan salah satu legenda klub berjuluk Setan Merah itu.
Loyalitasnya kepada MU tidak perlu diragukan lagi. Total, selama 24 tahunmeniti karier profesional sebagai pesepakbola, hanya dihabiskannya bersama klub yang bermarkas di Old Trafford itu.
Giggs pun kerap jadi panutan bagi pemain-pemain MU, tak terkecuali mantan bintang mereka, Cristiano Ronaldo. Sosoknya yang kalem dan pekerja keras, jadi inspirasi bagi Ronaldo.
Tapi, siapa sangka, di balik pembawaannya yang cenderung tenang, baik di luar maupun di dalam lapangan, dia bisa tiba-tiba berubah jadi pribadi yang sangat emosional.
Hal itu sebagaimana diceritakan mantan penyerang tim nasional Norwegia yang pernah membela sejumlah klub Inggris, seperti Sheffield United, Middlesbrough, dan Barnsley, Jan Age Fjortoft.
Melalui akun Twitter-nya, Fjortoft menceritakan suatu ketika Giggs pernah sangat marah kepada Ronaldo--saat keduanya masih sama-sama di MU--lantaran pemain asal Portugal itu membawa minuman bersoda--soft drink--saat sarapan pagi.
Lantas, bagaimana Fjortoft bisa tahu akan peristiwa itu? Padahal dia tak pernah satu klub dengan keduanya. Rupanya, Fjortoft hanya menceritakan ulang kejadian itu dari cerita yang dia dengar dari kompatriotnya, Ole Gunnar Solskjaer.
Seperti halnya Giggs, nama Solskjaer juga tidak asing bagi para fans MU. Lelaki yang dijuluki "Baby Face" ini pernah memperkuat Setan Merah dari kurun waktu 1996 hingga 2007.
Balik lagi ke cerita pertengkaran Giggs dan Ronaldo, Fjortoft melanjutkan cerita yang dia dapat dari Solskjaer, Giggs bahkan sampai mendorong Ronaldo ke dinding.
Tidak hanya itu, Giggs juga memperingatkan penyerang yang kini bermain di Real Madrid tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya meminum minuman bersoda.