Merasa Dirugikan, PSM Minta GTS Evaluasi Wasit Bermasalah

Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 21 Juli 2016 | 18:30 WIB
Merasa Dirugikan, PSM Minta GTS Evaluasi Wasit Bermasalah
Striker Madura FC, Slamet Nurcahyo melewati hadangan striker PSM Makassar, Ferdinand Sinaga di laga TSC, Rabu (20/7) [Antara/Saiful Bahri].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen PSM Makassar merasa dirugikan dengan kepemimpinan wasit. PSM pun meminta PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja wasit yang dinilai merugikan tim demi kompetisi yang sehat dan profesional.

Media Officer PSM, Ramli Manong mengatakan permintaan khusus dari manajemen ini sebagai respon dari kerugian yang diderita timnya dengan kepemimpinan wasit yakni saat timnya berhadapan dengan Persib Bandung dan Madura United dalam lanjutan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

"Kami sangat berterima kasih atas terselenggaranya turnamen dengan regulasi yang begitu baik. Hanya saja yang penting dilakukan yakni melakukan evaluasi total terhadap oknum wasitnya jika ingin melihat sepak bola indonesia lebih baik ke depannya," kata Ramli di Makassar, Kamis (21/7/2016).

Ia menjelaskan, kekecewaan yang begitu tinggi terhadap kinerja wasit dalam dua laga tandang PSM itu membuat pihaknya khawatir akan membuat kualitas kompetisi akan menurun dan tentu setiap tim tidak ingin terjadi hal demikian.

Terkait keluarnya ancaman pihak Madura United yang berniat mempolisikan Pelatih Kepala PSM Makassar Robert Rene Albert soal penyataan yang menduga ada mafia yang bermain dalam laga antara tim Juku Eja dengan Madura United di Stadion Bangkalan Madura, Jawa Timur, 20 Juli 2016, dirinya mengaku tidak pernah ada niat menyinggung tim manapun termasuk Madura United.

Dugaan itu juga merupakan respon atas kekecewaan PSM khususnya Pelatih Robert Rene Albert yang merasa begitu dirugikan dan dikerjai oleh wasit yang memimpin pertandingan tersebut. "Kami tidak ada urusan dengan Madura United. Kami tidak pernah menyinggung siapapun kontestan di TSC termasuk MU," katanya.

Untuk itu, jika pihak MU tetap pada sikapnya untuk mempidanakan pelatih PSM, pihaknya menyatakan akan lebih elok jika bersama-sama fokus memperbaiki tim dan bersatu melawan keberadaan mafia di sepak bola Indonesia untuk menghadirkan kompetisi yang lebih baik kedepan.

Apalagi, kata dia, adapun soal dugaan mafia yang dilontarkan pelatih PSM, maka tentu sebaiknya diserahkan ke pihak GTS dan PSSI untuk membongkar jaringan tersebut.

"Intinya, kami tidak pernah menyinggung pihak manapun termasuk MU (Madura United) terkait dugaan itu (ada mafia). Kita sebaiknya menyerahkan hal ituke pihak GTS dan PSSI untuk mengungkap ke publik," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI