Sambut "Perayaan" 10 Tahun Tandukan Zidane, Materazzi Menyesal?

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 09 Juli 2016 | 14:53 WIB
Sambut "Perayaan" 10 Tahun Tandukan Zidane, Materazzi Menyesal?
Marco Materazzi (kanan) terjungkal usai ditanduk Zinedine Zidane pada final Piala Dunia 2006 [AFP/John Macdougall]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih ingatkah Anda terkait aksi tandukan "melegenda" yang dilakukan mega bintang Prancis, Zinedine Zidane, kepada eks pemain belakang Italia, Marco Materazzi, pada final Piala Dunia 2006 di Jerman? Ya, hari ini, 9 Juli 2016, tepat 10 tahun sudah dimana kejadian itu berlangsung.

Menyambut "perayaan" 10 tahun tersebut Materazzi pun akhirnya buka suara terkait permasalahan yang terjadi antara dirinya dan Zidane. Banyak media yang menuliskan Materazzi memprovokasi Zidane dengan pernyataan tidak senonoh tentang ibu dari pemain keturunan Aljazair tersebut.

Namun, dengan tegas Materazzi membantah pemberitaan tersebut. Eks bintang Inter Milan ini mengakui memprovokasi Zidane dengan pernyataan yang menyinggung tentang saudara perempuannya, sehingga memantik emosi dari pria yang kini melatih tim raksasa Spanyol, Real Madrid, itu.

"Apa yang saya katakan (benar-benar) bodoh," kata Materazzi, 42 tahun. "Tapi, dia (Zidane) juga tidak pantas bereaksi seperti itu. Anda akan mendengar kata-kata yang lebih buruk dari itu di jalanan kota Napoli atau Milan, ataupun Paris."

"Ibu saya meninggal saat saya masih berusia 15 tahun. Jadi, tidak mungkin saya menghina dia tentang ibunya. Saya memprovokasinya dengan pernyataan tentang saudara perempuannya," pungkas Materazzi.

Akibat tandukan itu Zidane pun dikartumerah wasit di masa babak perpanjangan waktu. Zidane sebelumnya membawa Prancis unggul lebih dulu lewat eksekusi penaltinya saat laga baru berlangsung tujuh menit.

Namun, Materazzi berhasil membuat Italia menyamakan kedudukan di menit ke-19. Hingga 120 menit pertandingan berlangsung kedua tim masih bermain sama kuat 1-1. Alhasil, adu penalti pun harus digelar untuk memutuskan pemenang partai puncak tersebut.

Dalam drama adu penalti ini Italia yang saat itu dilatih pelatih kawakan, Marcelo Lippi, sukses mempecundangi Prancis, sekaligus meraih trofi Piala Dunia keempatnya. (Soccerway)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI