Inilah Pesepakbola Top Dunia yang Pensiun dari Timnas Lebih Awal

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 30 Juni 2016 | 09:03 WIB
Inilah Pesepakbola Top Dunia yang Pensiun dari Timnas Lebih Awal
Mega bintang Barcelona dan Argentina, Lionel Messi [AFP/Getty Images/Mike Stobe]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Lionel Messi mengakhiri kariernya lebih cepat bersama tim nasional Argentina pada akhir pekan lalu usai final Copa America Centenario 2016, tak hanya mengejutkan masyarakat negara dari kawasan Amerika Latin itu. Bisa dibillang, langkah tersebut juga menghentak pencinta sepakbola dunia.

Betapa tidak, jika banyak pesepakbola ingin berlama-lama berseragam timnas sebagai sesuatu lambang kebanggaan, selama masih dibutuhkan, maka tidak dengan pemikiran Messi. Terlebih, usianya baru 29 tahun saat pensiun dari Tim Tango.

Keputusan La Pulga--julukan Messi--tidak lepas dari tekanan dan frustasi usai gagal bawa Argentina juara di empat partai final--Piala Dunia 2014 dan Copa America 2007, 2015, 2016. Bisa dimengerti betapa gundah-gulananya perasaan Messi menghadapi kenyataan itu.

Messi pun tidak sendiri. Ada beberapa pesepakbola lainnya yang juga memutuskan pensiun dari timnas lebih cepat. Berikut beberapa diantaranya:

Paul Scholes - 30 Tahun - 68 Pertandingan/14 Gol
Mantan bintang Manchester United ini merupakan salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Inggris. Dia memulai debutnya bersama timnas pada tahun 1997.

Namun, kebersamaannya bersama The Three Lions terbilang singkat. Tepatnya pada Agustus 2004 tak lama setelah Piala Eropa 2004 di Portugal berakhir, Scholes memutuskan gantung sepatu dari timnas.

"Piala Eropa 2004 merupakan event yang fantastis, tapi setelah itu saya merasa ini waktu yang tepat untuk diri saya dan keluarga memutuskan jadi penampilan terakhir bersama Inggris," ujar Scholes, menjelaskan alasannya pensiun dari timnas.

Scholes sempat dirayu beberapa manajer Inggris setelahnya, seperti Steve McClaren dan Fabio Capello, untuk kembali bermain di timnas. Namun, dia tetap berpegang teguh pada komitmennya untuk pensiun.

Eric Cantona - 29 Tahun - 45 Pertandingan/20 Gol
Pria yang satu ini tidak pernah lepas dari kontroversi dalam kariernya sebagai pesepakbola. Bukan hanya di level klub, pada tingkatan timnas juga dia berulah.

Setahun setelah memulai debutnya dengan timnas Prancis pada tahun 1987, Cantona mengucapkan kata-kata penghinaan kepada pelatih timnas Prancis saat itu, Henri Michel, karena mencoretnya dari timnas. Akhirnya, dia pun dicoret dari timnas dalam waktu yang cukup lama. 

Dia kemudian kembali perkuat timnas setelah Michel dipecat, dan hanya sekali tampil di turnamen besar, yakni Piala Eropa 1992, dan Prancis juga gagal lolos ke Piala Dunia 1994.

Cantona absen di Piala Eropa 1996 akibat sanksi larangan bermain akibat insiden tendangan "kungfu-nya" kepada salah satu fans lawan saat berseragam Manchester United pada Januari 1995.

Posisinya kemudian digantikan Zinedine Zidane. Setelah itu dia tak pernah kembali perkuat timnas dan memutuskan pensiun dari Tim Ayam Jantan pada 1997.

Per Mertesacker - 29 Tahun - 104 Pertandingan/4 Gol
Bek jangkung ini merupakan pemain yang cukup punya kualitas. Debutnya bersama timnas Jerman terjadi dua minggu setelah ulang tahunnya yang ke-20, melawan Iran; September 2004.

Dia kemudian menjadi salah satu andalan Tim Panser di beberapa turnamen besar, seperti Piala Dunia 1996, Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.

Namun, pada Piala Dunia 2014 dia kalah bersaing dengan pasangan Jerome Boateng dan Mats Hummels. Mertesacker lantas putuskan pensiun dari timnas usai Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.

Philipps Lahm - 30 Tahun - 113 Pertandingan/5 Gol
Bisa dibilang Lahm pensiun di momen yang tepat. Betapa tidak, bek yang bisa bermain di sisi kiri dan kanan ini memutuskan gantung sepatu dari timnas Jerman usai Tim Panser juara Piala Dunia 2010.

Dia sudah begitu lama memperkuat Tim Panser, yakni sejak Piala Eropa 2004. Dia pun tercatat sebagai kapten tim termuda pada Piala Dunia 2010.

Alan Shearer - 29 Tahun - 63 Pertandingan/30 Gol
Legenda Inggris ini merupakan "mesin" gol bagi The Three Lions pada zamannya. Dia memulai debut bersama timnas pada Februari 1992 saat melawan Prancis dan menyumbang satu dari dua gol kemenangan Inggris di laga itu.

Setelah gagal bawa Inggris lolos ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Shearer lantas jadi tulang punggung anak-anak Negeri Ratu Elizabeth II di pentas Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia 1998.

Shearer sudah mulai memikirkan pensiun usai Piala Eropa 2000. Dan komitmen itu akhirnya dipenuhi usai Inggris tersingkir di fase grup Piala Eropa 2000.

Franck Ribery - 31 Tahun - 81 Pertandingan/16 Gol

Ribery sejatinya jadi tumpuan baru Prancis sejak sang maestro, Zinedine Zidane, pensiun dari dunia sepakbola pada 2006. Dia memulai debut bersama Prancis pada 27 Mei 2006 kala menang 1-0 melawan Meksiko dalam laga persahabatan.

Saat itu, dia menggantikan David Trezeguet di menit ke-74. Dia lantas jadi bagian yang tak tergantikan lagi di Tim Ayam Jantan setelahnya.

Kontroversi muncul saat putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Ribery jadi salah satu "bagian" dari timnas Prancis yang kecewa dengan kepemimpinan pelatihnya saat itu, Raymond Domenech.

Prancis pun "hancur lebur" penampilannya di Piala Dunia 2010 dan tersisih di penyisihan grup, menyusul kemudian pengunduran diri Domenech.

Dia kemudian kembali tampil bersama Prancis di Piala Eropa 2012. Namun, gagal ikut saat Piala Dunia 2014 dan akhirnya memutuskan pensiun dari pentas internasional karena murni alasan pribadi.

Paolo Maldini - 34 Tahun - 126 Pertandingan/7 Gol
Agak menggelikan memang menyebut pensiun dari timnas di usia 34 tahun merupakan sesuatu yang sangat dini. Tapi, faktanya Maldini berkarier hingga usia 41 tahun.

Dia memperkuat timnas Italia selama 14 tahun dari kurun waktu 1988 hingga 2002. Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan jadi kiprah terarkhirnya bersama Tim Azzurri.

Maldini mungkin saja menyesal memutuskan pensiun saat itu, pasalnya empat tahun kemudian Italia jadi juara dunia di Jerman. (Daily Mail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI