Suara.com - Winger tim nasional Jerman, Julian Draxler, belum bisa melupakan kegagalannya berlabuh ke Juventus. Peristiwa ini terjadi saat bursa transfer musim panas 2015 lalu. Pemain berusia 22 tahun itu menyebut secara personal sudah sepakat dengan Juventus.
Namun, hambatan terjadi tatkala Juventus gagal capai kesepakatan terkait harga dengan Schalke 04 selaku pemilik Draxler saat itu. Alhasil, Draxler pun batal hengkang ke klub asal Turin, Italia, tersebut.
Tawaran lain lantas datang dari sesama klub Jerman, VfL Wolfsburg. Negosiasi kedua klub berjalan lancar, dan akhirnya Draxler berlabuh ke Wolfsburg yang kala itu memplotnya sebagai pengganti Kevin De Bruyne yang pindah ke Manchester City.
"Suatu kehormatan Juventus menginginkan saya dan berusaha keras mendapatkan saya. Saya selalu mengikuti perkembangan Juventus," kata Draxler kepada La Gazzetta dello Sport.
"Saya mencapai kesepakatan dengan Juventus, tapi kedua klub tidak sepakat soal harga. Pada akhirnya Wolfsburg menginginkan saya gantikan Kevin De Bruyne--dan negosiasi berjalan lancar," sambung Draxler.
Secara tersirat, Draxler mengatakan perasaannya makin hancur ketika Juventus di akhir musim ini sukses meraih gelar ganda; scudetto Serie A dan Piala Italia.
"Saya berusaha menutup mata tentang Juventus setelah itu. Tapi, di akhir musim tentunya menyenangkan bisa memenangkan scudetto dan Piala Italia bersama Juventus. Dan tentunya menyenangkan bisa bermain dengan pemain kuat seperti (Paul) Pogba dan (Paulo) Dybala," tuturnya. (Soccerway)