5 Perseteruan Sengit Guardiola vs Mourinho dalam Sejarah

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 28 Mei 2016 | 12:06 WIB
5 Perseteruan Sengit Guardiola vs Mourinho dalam Sejarah
Persaingan antara Pep Guardiola (kiri) vs Jose Mourinho akan berlanjut di Inggris (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Liga Primer Inggris akan menjadi kompetisi sepak bola paling akbar musim depan. Betapa tidak, pada Juli mendatang negeri Ratu Elizabeth itu akan kedatangan tiga pelatih hebat dunia, bergabung dengan nama-nama besar yang masih bertahan.

Musim depan ada tiga pelatih yang merapat ke Pep Guardiola di Manchester City, Jose Mourinho di Manchester United, dan Antonio Conte di Chelsea. Di Inggris sudah menunggu Juergen Klopp di Liverpool, Mauricio Pochettino di Tottenham Hotspurs, dan jangan lupa si gaek Arsene Wenger di Arsenal.

Dari nama-nama besar di atas, ada dua seteru lama yang akan bertemu kembali. Pep dan Mou, dua pelatih jenius yang pernah bersaing di Spanyol dan Eropa akan kembali bertarung di Inggris, di kota yang sama.

Sebelum melihat sengitnya persaingan dua seteru di kota Manchester itu, baiknya kita melihat kembali lima insiden paling seru antara dua pelatih dalam sejarah sepak bola modern:

1. Barcelona 1 vs 0 Inter Milan (Semifinal Liga Champions - April 2010)

Laga ini memanas setelah kubu Guardiola mengejek Mou hanya sebagai "penerjemah", mengingatkan tugas bekas guru asal Portugal itu saat masih bekerja di Camp Nou.

Tetapi sindiran itu dibalas dengan kejam oleh Mou. Setelah menundukkan Barcelona 3-1 di leg pertama di Milan, Mou memeragakan permainan negatif di leg kedua, dengan menurunkan lebih banyak pemain bertahan.

Laga itu sendiri berjalan keras, terbukti dengan diusirnya Thiago Motta di menit 28. Tetapi Inter yang memasang sembilan bek berhasil menahan gempuran Lionel Messi dkk.

Gerrard Pique berhasil mencetak gol di akhir laga, tetapi gagal membawa Barca lolos ke final. Di akhir musim itu Mou merebut tiga gelar bersama Inter Milan.

2. Barca 5 vs 0 Real Madrid (November 2010 - La Liga)

Tujuh bulan setelah Mourinho menggagalkannya merebut gelar Eropa, Guardiola menghukum Mou dengan kasar. Barca membantai Madrid dengan skor 5-0. Itu adalah kekalahan pertama Mou selama menjabat sebagai bos Madrid.

Messi bermain gemilang di laga itu. Xavi, Pedro, Jeffren, dan David Villa mencetak gol dalam laga bersejarah itu. Mereka memaksa Mou menelan salah satu kekalahan yang bisa ia elakkan.

"Kekalahan akan sukar ditelan jika wasitnya buruk atau tim Anda banyak mengenai tiang gawang. Saya pernah merasakan itu sebelumnya di sini bersama Chelsea dan Inter Milan, tetapi malam ini situasinya berbeda," Mou pasrah.

3. Real Madrid 0 - 2 Barcelona (April 2011 - Semifinal Liga Champions)

Ketegangan antara dua pelatih kembali mengemuka di semifinal Liga Champions musim 2010/2011. Ini adalah laga semifinal kedua yang mempertemukan Guardiola dan Mou.

Seperti biasa, Mou gencar melempar komentar pedas dan membangun perang urat syaraf. Guardiola yang biasanya tenang sempat kehilangan kendali ketika menggelar jumpa pers sebelum laga dimulai.

"Di luar lapangan dia sudah juara, selama satu tahun, selama satu musim, dan sampai selamanya. Silahkan saja dia merebut gelar Liga Champions pribadi di luar lapangan. Tak masalah," ujar Guardiola.

"Di dalam ruangan ini (kandang Madrid) dia pemimpin, f***ing bos. Di dalam sini dia seorang f***ing master dan saya tak bisa bersaing dengannya. Jika Barcelona butuh seorang yang bisa bersaing dengannya, mereka harus mencari manajer lain," tukas Guardiola.

Laga itu sendiri berakhir dengan kemenangan Barca, setelah Messi mencetak dua gol cantik yang membungkam Bernabeu. Di akhir musim Barca keluar sebagai juara setelah mengalahkan Manchester United di final.

4. Barca 3 vs 2 Real Madrid (Agustus 2011 - Piala Super Spanyol)

Sebuah gol Andreas Iniesta dan dua gol Messi memastikan Barca mengawali musim 2011/12 dengan gelar baru. Tetapi laga itu dicemarkan oleh aksi brutal Mou yang - entah kesurupan jin apa - menyerang asisten Guardiola secara fisik dari belakang.

Aksi itu bermula ketika ketegangan pecah di lapangan, setelah Marcelo melanggar Cesc Fabregas. Saat para pemain dan staf pelatih saling dorong, Mou tiba-tiba menyerang dan menusuk mata Tito Vilanova, asisten Pep, dari belakang.

Ketika ditanya soal insiden itu sesuai laga, Mou menjawab, "Saya tak tahu siapa Pito Vilanova itu." Ia tampaknya sengaja memelesetkan nama Vilanova menjadi "pito", yang dalam bahasa sehari-hari di Spanyol berarti alat kelamin perempuan.

5. Barca 1 vs 2 Real Madrid (April 2012 - La Liga)

Di laga ini gol Cristiano Ronaldo tak saja membungkam publik Catalan, tetapi juga memastikan gelar La Liga untuk Madrid setelah lama didominasi Pep di Barca.

Pada akhir musim Pep, yang mungkin sudah lelah, memutuskan hengkang dari Barca dan mengambil waktu satu tahun untuk menyepi dari dunia sepak bola. Selama di Camp Nou ia mempersembahkan 14 gelar. (Soccerway)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI