Suara.com - Keputusan Yohan Cabaye hengkang dari Paris Saint-Germain dan berlabuh ke klub kecil Premier League, Crystal Palace, tidak membuatnya menyesal. Baginya, itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah diambil dalam kariernya.
Cabaye mengungkapkan dia lebih baik bermain sepakbola di klub kecil daripada bersama PSG, walaupun punya kesempatan meraih banyak trofi. Rasa "sakit hati" yang tersirat dari Cabaye ini tidak lain karena dia gagal dapatkan tempat utama selama dua musim di PSG; 2013 sampai 2015.
Kondisinya berbanding terbalik bersama Palace. Bersama klub yang baru promosi ke Premier League pada musim 2013/14 itu, Cabaye tak tergantikan posisinya di tim inti. Hal inilah yang membuat gelandang berusia 30 tahun itu bahagia.
"Bagi saya, terpenting adalah berada di dalam lapangan. Target saya adalah menikmati permainan sepakbola dan jadi bahagia," kata Cabaye, 30 tahun.
"Saya pernah bermain di klub besar, tapi hanya jadi cadangan dan itu membuat saya frustasi. Mudah memang bagi saya untuk bertahan lalu bisa meraih banyak trofi. Tapi, situasinya tidak sama jika Anda tidak bermain," tutup Cabaye.
Saat ini, Palace tengah fokus mempersiapkan diri jelang final Piala FA melawan klub kuat, Manchester United, di Wemble Stadium, Sabtu (21/5/2016). Jika menang, maka itu akan jadi trofi pertama bagi Palace. (Soccerway)