Suara.com - Plt Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, tegaskan pihaknya tidak akan mengganggu kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang sedang bergulir saat ini.
Di samping itu, Hinca juga mengungkapkan belum ada pembicaraan di internal induk organisasi sepakbola Indonesia itu terkait penggantian kompetisi. Dia menjelaskan kompetisi tersebut adalah hal yang positif, hanya saja perlu dibicarakan apakah hasil pemenangnya bisa mewakili Indonesia di kompetisi internasional.
Terkait hal ini, Hinca akan membicarakannya dengan operator penyelenggara ISC. "Nanti pada kongres PSSI di Balikpapan akan kami agendakan hal ini," ujarnya.
Aktivitas PSSI saat ini telah kembali berjalan normal pasca pencabutan sanksi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). PSSI pun siap menjalankan beberapa program yang sempat tertunda. Fokus utamanya adalah menjalin hubungan dengan pemerintah.
"Koordinasi akan segera ditindaklanjuti. Nantinya ada kesepakatan yang bisa dijalankan oleh pemerintah dan ada pula keputusan yang hanya bisa diambil oleh PSSI," jelas Hinca.
PSSI juga akan segera menjalankan tugas yang diberikan oleh FIFA. Salah satu tugas yang secepatnya harus dijalankan adalah kerja sama dengan pemerintah, untuk mendukung kesuksesan beberapa kejuaraan termasuk Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Dalam keterangan perdana setelah kepulangan mengikuti Kongres FIFA di Meksiko, selain akan menjalin komunikasi dengan pemerintah sesuai dengan koridor, Hinca mengatakan akan secepatnya membentuk tim nasional dari berbagai level.
Selama masa pembekuan, tim nasional dari semua level juga vakum. Kondisi ini membuat tim nasional absen pada ajang internasional, seperti kualifikasi Piala Asia dan Piala Dunia 2018.
Setelah pencabutan sanksi, langkah yang akan dilakukan PSSI adalah menentukan pelatih pada semua level.
Lima agenda PSSI sesuai arahan FIFA yang akan segera dilaksanakan adalah menjalin hubungan dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). PSSI dan APPI akan menerapkan standar kontrak bagi pemain sekaligus menyiapkan asuransi.
PSSI juga mengagendakan penerapan good governance, dengan mengkaji statuta PSSI agar sama dengan statuta FIFA yang baru, sekaligus berkomunikasi dengan pemerintah terkait dengan kesepakatan yang bisa dijalankan bersama dan yang tidak.
Agenda selanjutnya, berkaitan dengan pelaksanaan liga profesional yaitu mereview Indonesia Super League sebagai kompetisi resmi PSSI, sekaligus mengkaji status ISC dalam kongres Exco PSSI di Balikpapan, 1 Juni mendatang.
Selajutnya, PSSI menyiapkan timnas untuk mengikuti agenda FIFA yang terdekat seperti Piala AFF 2016, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018.
Agenda kelima adalah pengembangan infrastruktur, PSSI segera berkoordinasi dengan pihak yang terkait dengan pengembangan infrastruktur untuk memajukan sepakbola nasional. (Antara)