Tak "Launching" Tim ke Publik, Arema Gelar Doa Bersama Anak Yatim

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 30 April 2016 | 02:58 WIB
Tak "Launching" Tim ke Publik, Arema Gelar Doa Bersama Anak Yatim
Pemain dan ofisial Arema Cronus mengangkat trofi juara Piala Bhayangkara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4/2016). [Antara/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak seperti kontestan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 umumnya, Arema Cronus tidak melakukan perkenalan atau launching klub ke publik jelang mengikuti turnamen tersebut.

Peluncuran tim yang biasanya dilakukan dengan meriah, bahkan diramaikan oleh sejumlah artis ibu kota, tahun ini hanya ditandai doa bersama dengan mengundang 50 anak yatim dari Ponpes Al Hidayah Donomulyo, Kabupaten Malang, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (29/4/2016).

"Kami melakukan doa bersama untuk memohon dukungan bagi perjuangan Arema di TSC," kata Media Officer Arema, Sudarmaji. "Doa bersama anak yatim ini juga sebagai salah satu prosesi akhir persiapan tim sebelum mengikuti kompetisi TSC selama satu musim."

Sudarmaji menjelaskan alasan tidak adanya perkenalan tim ke publik lantaran Arema selama ini selalu aktif meski kompetisi terhenti. Selain itu, tim berjuluk Singo Edan ini juga selalu memperkenalkan ke publik jika ada pemain baru, sehingga acara launching tidak perlu dilakukan.

Lebih lanjut, Sudarmaji menjelaskan pada awalnya, acara ini akan digelar di Kantor Arema. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena tim ingin melakukan uji coba lapangan setelah menggelar doa bersama.

Sementara itu, Manajer Umum Arema, Ruddy Widodo, mengatakan acara doa bersama ini sekaligus syukuran atas digelarnya kompetisi yang dimulai, Jumat (29/4/2016).

Di samping itu, Ruddy mengatakan persepakbolaan Indonesia saat ini masih dalam sanksi FIFA, sehingga kompetisi ini masih belum jelas arahnya. Sebab, meski juara dalam kompetisi ini belum tentu bisa mewakili Indonesia ke level Asia.

"Kompetisi ini masih belum jelas arahnya, jadi dalam doa kami ini, kami berharap sepakbola di tanah air bisa kembali membaik," kata Ruddy.

Setelah memanjatkan doa, tim Arema melanjutkan acara dengan prosesi potong tumpeng. Pada prosesi ini, Ruddy Widodo menyerahkan potongan pertama pada pelatih Milomir Seslija sebagai simbol agar tim bisa semangat dan kembali meraih juara dalam musim ini.

Usai rangkaian acara doa bersama, manajemen Arema memberikan santunan kepada 50 anak yatim berupa uang saku dan tas sekolah. Selanjutnya, para pemain melakukan persiapan uji coba lapangan untuk menghadapi Persiba Balikpapan, Minggu (1/5/2016). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI