Suara.com - Pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi, kecewa berat dengan jarak poin yang terpaut begitu jauh antara mantan klub asuhannya, AC Milan, dengan Juventus. Pria berkepala plontos itu menyebut jarak 32 poin yang didapat Milan dengan Juventus, yang telah memastikan meraih scudetto musim ini, sebagai hal memalukan.
Sacchi pun melempar kesalahan ini kepada jajaran direksi Milan yang dinilainya tidak fokus dalam bekerja. "Sungguh memalukan jarak poin antara Juventus dan Milan, karena Milan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk isu-isu internal organisasi, strategi, dan kompetensi," kata Sacchi kepada Gazzetta dello Sport.
"Mereka (direksi Milan) tidak memiliki perencanaan yang jelas dan membuat keputusan yang justru memberi konsekuensi negatif bagi klub. Bagi seorang pelatih, untuk meraih sukses dengan tim, mereka butuh orang-orang yang kreatif, energik, dan antusias dalam menjalankan klub," sambung Sacchi.
Sacchi kemudian secara khusus mengkritisi kepemimpinan Silvio Berlusconi di Milan. Pria berusia 70 tahun itu menilai mantan perdana menteri Italia itu terlalu disibukkan dengan kegiatan politiknya, ketimbang memikirkan kejayaan klub yang terakhir meraih scudetto pada musim 2010/11.
"Berlusconi terlalu sibuk terlibat dalam politik. Memang benar, sepakbola adalah hal paling penting dari hal-hal yang tidak penting dalam hidup. Tapi, sepakbola juga membutuhkan perhatian, cinta, gairah, dan kehadiran harian. Tanpa itu, maka hasil positif tidak akan datang," pungkasnya.
Kompetisi Serie A musim ini tinggal menyisakan tiga pertandingan lagi. Juventus kokoh berada di puncak klasemen sementara dengan 85 poin. Sedangkan, Milan sedang berjuang untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan, dimana saat ini menempati peringkat keenam. (Soccerway)