Suara.com - Kapten Barcelona, Andres Iniesta, ingatkan rekan-rekan setimnya untuk mewaspadai munculnya "krisis mental" usai tersingkir dari arena Liga Champions. Tidak hanya itu, Iniesta juga khawatir timnya kini diambang titik nadir.
Kekalahan 0-2 dari Atletico Madrid di leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (13/4/2016) atau Kamis dini hari WIB--Atletico menang agregat 3-2--di Vicente Calderon dianggap gelandang berusia 31 tahun itu sebagai puncak dari rentetan hasil minor.
Tercatat, dari lima laga terakhir, tim asuhan Luis Enrique ini hanya menang sekali, sisanya sekali imbang dan tiga kali kalah. Iniesta menyebut statistik seperti ini bisa membuat mental pemain terpuruk.
"Momen sulit seperti sekarang ini selalu menciptakan keraguan. Untuk itu, kami harus bangkit dan fokus dengan peluang yang tersisa--La Liga dan Copa del Rey," kata Iniesta.
"Kami sedang tidak dalam performa yang positif. Kami harus menemukan lagi kekuatan kami yang hilang, karena kami masih butuh kekuatan itu untuk meraih hasil yang positif lagi," lanjut pemain yang merupakan jebolan akademi sepakbola Barceona ini.
Di lain pihak, Iniesta menolak berkecimpung dalam kontroversi handball yang dilakukan pemain lawan, Gabi, di kotak penalti di menit-menit akhir pertandingan. Wasit menyatakan pelanggaran itu ada di luar kotak penalti, walaupun dalam tayangan ulang jelas terlihat Gabi melakukannya di dalam kotak 12 pas tersebut.
"Ini bukan mempertanyakan keputusan wasit benar atau salah, karena pada akhirnya tidak memecahkan masalah apapun. Sulit memang bisa diterima karena kami tersingkir dari turnamen yang luar biasa," pungkas Iniesta. (Soccerway)