Pelatih Kenamaan Ini Kritisi Gaya "Tiki-Taka" Guardiola

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Jum'at, 08 April 2016 | 07:30 WIB
Pelatih Kenamaan Ini Kritisi Gaya "Tiki-Taka" Guardiola
Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, tampak sedang memberikan arahan kepada pemainnya di lapangan [Reuters/Michael Dalder]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Filosofi "Tiki-Taka" yang diadopsi Pep Guardiola dalam metode kepelatihannya rupanya tak membuat semua pelatih sepakbola di dunia terkagum. Salah satu yang mengkritisi gaya sepakbola Guardiola ini adalah pelatih kawakan asal Italia, Giovanni Trapattoni.

Kendati metode itu telah membuat Guardiola meraih 19 trofi dalam karier kepelatihannya--lima dengan Bayern Munich dan 14 bersama Barcelona--namun Mr. Trap, sapaan Trapattoni, menilai gaya tersebut minim efektivitas.

"Apa yang saya lihat di dunia sepakbola saat ini sudah tepat, terkecuali Bayern," kata Mr. Trap, yang pernah dua kali melatih Munich--1994/95 dan 1996-1998--kepada SportBild.

"Bagi saya, (gaya 'Tiki-Taka') terlalu mendominasi bola. Umpan ke sana dan ke sini, tapi minim efektivitas serangan. Setelah 27 menit pertandingan, barulah terjadi tembakan pertama ke gawang. Anda harus menyerang dengan determinasi yang lebih," lanjut Mr. Trap, 77 tahun.

Lebih jauh, Mr. Trap mengingatkan bahwa gaya penguasaan bola yang dominan bukanlah sesuatu yang baru di dunia sepakbola. Pelatih kenamaan dunia yang telah melatih banyak klub top Eropa ini menyebut hal itu sudah pernah dilakukan salah satu klub raksasa Italia, AC Milan.

"Ada seorang pemain asal Swedia di AC Milan 30 tahun lalu: Nils Liedholm. Dia bermain dengan penguasaan bola yang permanen. Jadi, penguasaan bola yang dominan bukan sesuatu yang baru, bukan? Sepakbola itu (esensinya) adalah menembak dan mencetak gol--inilah yang harus diperbaiki Guardiola," pungkas Mr. Trap (Soccerway)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI