Suara.com - Jordi Cruyff mengaku sangat bangga dengan sang ayah. Ia menyebut Johan Cruyff telah memberikan warisan yang abadi sebagai legenda sepak bola sejati.
Johan Cruyff meninggal di Barcelona pada hari Kamis (24/3/2016) di usia 68 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Ucapan rasa duka pun mengalir dari klub-klub, pemain dan mantan pemain.
Jordi pun mengaku sempat bingung untuk memahami ketenaran yang mengelilingi ayahnya yang memenangi tiga Piala Eropa berturut dengan klub raksasa Belanda Ajax Amsterdam di tahun 1970-an
"Ada saat-saat ketika Anda masih muda, Anda melihat semua orang datang kepada ayah Anda dan Anda tidak tahu mengapa," kata Jordi Cruyff kepada Omnisport pada 18 Maret
"Tentu saja sekarang saya melihat ke belakang dan melihat apa yang menakjubkan legendanya dia. Mereka mengagumi dia, mereka menghormati dia, mereka mencintainya. Ini memberikan saya rasa sangat bangga," lanjut mantan winger Manchester United ini,
"Cara dia memainkan bola, Anda masih melihat banyak sepak bola saat ini sebagian didasarkan pada idenya yang dibawa 30 tahun yang lalu sebagai pelatih. Tim nasional itu juga dikenal sebagai tim 'Total Football'. Ini warisan," kata Jordi yang saat ini menjadi direktur sepak bola Maccabi Tel Aviv.
"Dalam sepakbola, Anda memiliki manusia, yang merupakan 99,9 persen, dan abadi, persentase kecil yang akan selalu diingat. Dia legenda. Saya hanya bisa bangga dengan itu," tukasnya. (Scoresway)
Ini Kekaguman Jordi Cruyff pada Sang Ayah
Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2016 | 01:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Maxim Gullit Anak Ruud Gullit: Sedarah dengan Johan Cruyff, Eligible Bela Indonesia?
23 November 2024 | 09:43 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI