Suara.com - Bermain jauh dari negaranya ataupun di luar dataran Eropa, tak membuat Sebastian Giovinco pesimis dengan peluang tampil di Piala Eropa 2016 bersama tim nasional Italia. Sebaliknya, Giovinco yakin dengan kansnya itu setelah merasa seperti "terlahir" kembali dengan tampil di Liga Amerika Serikat (MLS) bersama Toronto FC.
Mantan striker Juventus, Parma, dan Empoli itu menemukan kembali insting golnya yang sempat tenggelam. Meski gagal bawa Toronto juara di musim lalu, namun Giovinco tampil impresif di musim perdananya di MLS.
Dia terpilih sebagai Pemain Terbaik MLS 2015. Penghargaan ini tidak lepas dari prestasinya jadi pemain dengan assists terbanyak, 16 assists, dan top scorer MLS dengan 22 gol bersama penyerang Columbus Crew, Kei Kamara.
"Beberapa orang percaya saya tak akan bisa kembali lagi ke timnas. Tapi, saya bermain baik di sini dan saya pernah dipanggil lagi ke timnas," kata Giovinco kepada La Gazzetta dello Sport, Minggu (6/3/2016).
Striker mungil berusia 29 tahun itu menambahkan siap bersaing dengan nama-nama besar, seperti Mario Balotelli, untuk perebutkan satu tempat di timnas Italia pada Piala Eropa 2016.
"Ini hal yang baik bahwa saya tak punya jaminan tempat di timnas. Hal itu sangat saya sukai--karena akan membuat saya tertantang--dan itu sesuatu yang akan memperkuat karakter permainan saya," jelas Giovinco.
Terakhir kali Giovinco dipanggil ke timnas, saat Gli Azzurri menang 2-1 atas Norwegia di laga terakhir kualfikasi Piala Eropa 2016 Grup H, 13 Oktober 2015. Sejak itu, Giovinco belum lagi dipanggil pelatih timnas Italia, Antonio Conte, saat Gli Azzurri jalani dua laga persahabatan terakhir melawan Belgia dan Rumania. (Soccerway)