Suara.com - Kerap dikritik media massa, amarah Louis van Gaal memuncak. Manajer Manchester United itu "menyerang" media dengan tudingan bertindak tidak adil terhadap klubnya dibanding pemberitaan terkait tetangganya, Manchester City.
Kritikan terhadap van Gaal mulai gencar sejak Desember, tatkala MU hanya meraih dua hasil imbang dari enam pertandingan. Bukan hanya itu, Wayne Rooney dan kawan-kawan juga gagal lolos ke fase knock-out Liga Champions.
Dan dalam persaingan di kompetisi domestik Liga Inggris pun MU mulai tertinggal. Di klasemen sementara Liga Inggris, MU menduduki peringkat kelima atau setingkat di bawah City dengan terpaut enam poin.
Performa City akhir-akhir ini juga tidak konsisten, dimana menelan tiga kekalahan dari empat pertandingan terakhir; dari Leicester City, Tottenham Hotspur, dan Chelsea di ajang Piala FA.
Namun, van Gaal yakin merosotnya prestasi City tak terlalu jadi bahan pemberitaan bagi media di Inggris. Dan ketika ditanya salah seorang reporter tentang inkonsistensi MU, van Gaal pun berbalik menuding media Inggris yang justru tidak konsiten.
"Media-lah yang tidak konsisten. Ketika kami kami dari Sunderland, media membesar-besarkannya. Ketika Manchester City kalah dari Chelsea (1-5), lalu apa yang dilakukan media?" kata van Gaal, geram.
Reporter itu lantas menggambarkan kekalahan The Citizen karena klub asuhan Manuel Pellegrini itu hanya menurunkan lapis keduanya saat melawan Chelsea. Van Gaal pun lantas menjawab argumentasi reporter itu dengan menyatakan klubnya sedang dilanda badai cedera.
"Kami banyak mengalami nasib buruk tahun ini, tapi kami masih tetap ada di tiga kejuaraan (Liga Inggris, Liga Europa, dan Piala FA). Jadi, itu tidak terlalu buruk dibanding apa yang ditulis media. Saya pun berharap para penggemar MU mulai mengerti hal ini," ujar meneer Belanda ini. (Soccerway)