Suara.com - Desakan agar Louis van Gaal mundur dari jabatannya sebagai pelatih Manchester United tak hanya datang dari fans klub setia mereka. Kali ini, reaksi yang sama juga disampaikan mantan pemain MU di era 1980-an, Arnold Muhren.
Kepada Omnisport, Sabtu (20/2/2016), Muhren mengatakan sebaiknya kompatriotnya asal Belanda itu memiliki jiwa besar dengan meletakkan jabatannya. Menurutnya, situasi di MU saat ini benar-benar tidak stabil.
"Ya, dia harus mundur. Tapi, dia sudah mengatakan tak akan lakukan itu. Saya pikir dia melihat jika mundur, maka jadi kekalahan besar," ujar Muhren, tiga musim memperkuat The Red Devils; 1982-1985.
"Klub membiarkan van Gaal mengeluarkan banyak uang. Orang-orang jangan lupa dia telah menjual sejumlah pemain. Tapi, di sisi lain...klub seperti MU harusnya bisa selalu memenangi trofi," tambahnya.
Tekanan agar van Gaal mundur mulai membesar saat MU dikalahkan tuan rumah Midtjylland, 1-2, di leg pertama Liga Eropa, Kamis (18/2/2016) lalu. Kekalahan itu sekaligus jadi yang ke-11 bagi The Red Devils musim ini.
Muhren bisa mengerti tentang arti kekalahan itu, terlebih terjadi pada klub sebesar MU. Muhren juga menilai kini van Gaal jadi "makanan empuk" bagi media massa di Inggris untuk menuliskan pemberitaan negatif tentangnya.
"Ada beberapa momen tahun ini dimana MU tak bermain baik dan meraih hasil buruk pula. Jika Anda tidak bermain baik, tapi menang, maka mereka akan berpikir setidaknya Anda tetap dapat tiga poin. MU sekarang tidak stabil. Mereka banyak lakukan perubahan sepanjang musim," ujar Muhren, yang kini jadi pelatih junior Ajax Amsterdam.
"Pers Inggris juga membuat kerja van Gaal jadi rumit. Saya melihat ada pertempuran antara Louis dan media di sana. Para jurnalis menunggu MU melakukan kesalahan, lalu mereka menuliskan berita negatif tentang Louis. Ketika saya baca koran Inggris, saya berpikir, "Ya Tuhan, apa yang sedang terjadi di sana?" pungkas Muhren. (Soccerway)