Suara.com - Manajer sementara Chelsea, Guus Hiddink, yakin bahwa setelah masa baktinya usai di Stanford Bridge maka penggantinya akan menghadapi tugas berat untuk membangun kembali tim dan menghadapi raksasa-raksasa Eropa.
Chelsea kini berada di urutan 12 klasemen sementara Liga Primer dan butuh 14 poin agar bisa masuk ke urutan empat besar untuk bisa bergabung dengan klub-klub elit Eropa pada musim depan di Liga Champions - target yang cukup berat bagi The Blues.
Hiddink mengambil alih posisi manajer Chelsea dari Jose Mourinho yang dipecat pada Desember lalu, setelah juara bertahan itu terpuruk ke papan bawah klasemen di pertengahan musim ini.
Dan meski waktunya di Chelsea baru akan berakhir di pertengahan tahun ini, ia sudah mewanti-wanti calon penerusnya untuk bersiap menghadapi tugas berat.
"Ini bukan pekerjaan ringan. Saya tak ingin membuka terlalu banyak, tetapi semua orang harus menganalisis dengan baik kekuatan skuad ini, tentang kelemahannya, dan dari situ mereka akan membangun kembali atau memperkuat tim ini pada musim berikutnya," kata pelatih asal Belanda itu.
"Saya tak ingin berbicara terlalu rinci. Saya cuma pelatih sementara di sini," imbuh dia.
Hiddink mengatakan saat ini dia melihat jurang besar antara Chelsea dengan klub-klub elit Eropa seperti Barcelona, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain, klub asal Prancis yang pekan ini mengalahkan Chelsea di Liga Champions.
"Jika Anda melihat klub macam Barcelona dan Bayern, potensi mereka sangat besar," ujar Hiddink.
"Jujur saja, jika Anda melihat PSG, mereka sangat kuat. Bukan hanya 11 pemain intinya, tetapi juga ada 15, 16, bahkan 17 pemain besar di sana," beber Hiddink.
"Kami punya beberapa pemain muda di bangku cadangan ketika bertandang ke PSG. Saya tak gentar untuk memainkan mereka, tetapi dalam sebuah kompetisi panjang dengan banyak pertandingan, saya butuh pemain cadangan yang diisi oleh pemain-pemain berpengalaman," tambah dia. (Soccerway)