Christiano Ronaldo Tak Ingin Melatih Setelah Gantung Sepatu

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 03 Januari 2016 | 22:45 WIB
Christiano Ronaldo Tak Ingin Melatih Setelah Gantung Sepatu
Cristiano Ronaldo rayakan golnya ke gawang Malmo (9/12) [Reuters/Juan Medina]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain Terbaik Dunia Cristiano Ronaldo mengatakan ingin "hidup seperti raja" saat sudah tidak berkarier sebagai pemain lagi. Namun pesepak bola yang digelari CR 7 ini menegaskan tak ingin menjadi pelatih sesudah gantung sepatu.

Pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Real Madrid itu akan bermain pada Minggu (3/1/2015) saat Si Putih mengincar untuk menyamakan angka dengan rival abadinya Barcelona pada persaingan perebutan gelar Liga Spanyol, ketika bermain di markas Valencia.

Bagaimanapun, pada wawancara dengan surat kabar Spanyol El Mundo, ia mengakui bahwa sepak bola tidak selalu memikat hatinya.

"Saya menjalani kehidupan papan atas, namun saya pikir saya akan lebih menikmatinya ketika saya menyelesaikan karir saya, ketika saya memiliki waktu untuk melakukan apa yang saya sukai," ucapnya.

Ia menambahkan, Sabtu ini ada pertandingan tinju di Las Vegas dia akan senang untuk membawa teman-teman dan keluarganya untuk menonton. Sayang hal tak dapat melakukannya karena tak punya waktu.

"Saya tidak akan menangisinya sekarang karena saya melakukan pengorbanan pada koma-koma yang terbalik, namun setelah itu saya ingin hidup seperti raja," cetusnya.

Ronaldo merupakan atlet dengan bayaran tertinggi peringkat ketiga di dunia menurut majalah bisnis AS Forbes, dengan pendapatan tahunan mencapai 80 juta dolar.

Dan laki-laki 30 tahun itu percaya ia akan terus mengerjakan merknya saat sudah pensiun dari bermain, ketimbang profesi yang lebih tradisional yakni menjadi pelatih.

"Jika Anda bertanya kepada saya sekarang apakah saya ingin menjadi pelatih, saya akan menjawab tidak. Begitu pula direktur olahraga atau presiden klub," tambahnya.

Ia menegaskan sejak berusia 27 tahun, ia telah mengembangkan produk pakaian-pakaian dengan mereknya sendiri dan ia ingin merk itu terus berkembang karena sepak bola akan berakhir dalam lima, enam, tujuh, atau sepuluh tahun.

Kesuksesan kapten Portugal itu juga memicu kritik terhadap saat-saat dirinya bersikap egois.

Keputusannya untuk merayakan ulang tahun ke-30nya hanya beberapa jam setelah Real kalah 0-4 dari Atletico Madrid pada derby ibukota Februari silam, mendominasi halaman-halaman depan surat kabar Spanyol selama beberapa pekan.

Kini, meski mengakui pernah melakukan beberapa kesalahan, Ronaldo percaya bahwa kepercayaan dirinya telah membentuk bakatnya untuk menjadi Pemain Terbaik Dunia sebanyak tiga kali.

"Banyak orang berkata bahwa mereka tidak menyesali apapun. Itu merupakan kebohongan. Saya setidaknya menyesali beberapa hal, namun itu juga menjelaskan Anda itu tipe orang seperti apa," ujarnya.

Jika saya telah mencapai semuanya di sepak bola, lanjutnya, itu karena Anda tidak meminta saya untuk berubah.

"Jika orang-orang meminta saya untuk berkembang, saya menerimanya, namun untuk berubah itu sangat sulit," pungkasnya. (Antara/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI