Panitia Siap Coret Tim 'Nakal' di Turnamen SSL

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 26 Desember 2015 | 02:05 WIB
Panitia Siap Coret Tim 'Nakal' di Turnamen SSL
Ilustrasi bola indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panitia penyelenggara menyiapkan sanksi tegas berupa pencoretan tim yang terbukti menggunakan pemain bermasalah atau melakukan pencurian umur pada turnamen sepak bola Sulsel Super League (SSL) U-21 di Lapangan Karebosi Makassar, Sulsel, 15 Januari 2016.

"Kita sudah siapkan sanksi tegas bagi tim yang melakukan pencurian umur dalam turnamen SSL U-21. Kami sengaja informasikan ini lebih awal agar tidak ada yang merasa dirugikan," jelas Ketua Panitia SSL U-21, Sri Syahril di Makassar, Jumat.

Ia menjelaskan, pihaknya memang telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menutup peluang adanya pemain bermasalah yang tampil di turnamen tersebut yakni dengan melibatkan tim forensik untuk memeriksa dengan teliti setiap pemain yang akan berlaga.

Namun demikian, pihaknya tetap meminta agar tim yang tampil untuk tidak melakukan upaya atau cara mengelabui pihak penyelenggara. Sebab jika ditemukan masalah seperti ini saat pertandingan maka pihaknya tidak ragu menghentikan laga dan mencoret tim yang bersangkutan.

Dirinya juga berharap aturan atau sikap tegas yang akan diambil panitia ini bisa dimengerti dan dipahami seluruh peserta demi kebaikan bersama.

Apalagi tujuan turnamen ini memang sebagai upaya melahirkan bibit pemain yang selanjutnya bisa memperkuat PSM di kompetisi mendatang.

"Kami juga ingin mengajak tim khususnya di Sulsel untuk belajar bersikap sportif dan menghargai aturan yang berlaku. Kami selakuk panitia tentu juga tidak ingin ada tim yang harus terhenti ditengah jalan karena persoalan pencurian umur," katanya.

Sebelumnya, panitia menyampaikan siap melibatkan ahli forensik untuk memeriksa setiap pemain sebagai upaya menghindari terjadinya pencurian umur di ajang tersebut.

"Kita akan libatkan tim forensik untuk memeriksa gigi dan tulang untuk mengecek setiap pemain yang akan berlaga di turnamen SSL U-21. Kita juga menjalin kerjasama dengan Unhas dan dokter tim PSM," ujarnya.

Tim forensik ini rencananya memeriksa beberapa bagian meliputi gigi, tulang kering, dan betis.

Keputusan panitia memperketat sistem pendataan dan pendaftaran pemain ini, kata dia, sebagai bentuk komitmen pihak penyelenggara agar pemain yang berlaga memang sesuai persyaratan.

Hal ini juga dilakukan karena tujuan utama dari pelaksanaan turnamen yang menyiapkan total hadiah Rp100 juta ini untuk bisa bergabung dan memperkuat tim PSM kedepan.

"Kita memang lebih serius dalam hal verifikasi pemain. Makanya kita sengaja menyiapkan waktu kurang lebih seminggu (5-10 Januari 2016) untuk mengecek kondisi setiap pemain," ucapnya.

Selain tim forensik, lanjut dia, pihak penyelenggara juga rencana melibatkan pihak kepolisian untuk mengalanisasi sidik jari pemain. Keterlibatan tim forensik dan pihak kepolisian tentu diharapkan membuat turnamen SSL U-2 bebas dari segala kecurangan khususnya dalam masalah pencurian umur. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI